Mengintip “Galaunya” Kyai Saat Dua Kader NU Berebut Kursi Gubernur

1212

 

Pasuruan (wartabromo.com) – Pencalonan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada Pilgub Jatim 2018 disebut atas dorongan ulama, dengan harapan kader NU berbagi peran. Namun, keinginan itu sepertinya tidak terwujud, karena kader lain, Khofifah Indar Parawansa pun turut merebut kursi nomor satu di Jatim.

Pandangan itu mengemuka, saat Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Iskandar memberikan sambutan pada puncak haul Kyai Abdul Hamid ke-36 di Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan, Selasa (28/11/2017).

“Gus Ipul tak mencalonkan diri, beliau diminta kyai. Jadi ada mandat kyai di pundak Gus Ipul,” kata KH Anwar Iskandar.

Namun, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, Kediri ini kemudian menyampaikan sikap kegalauan. Pasalnya, harapan dan pemberian mandat kepada Gus Ipul seakan terganjal dengan kehadiran Khofifah yang juga mencalonkan diri menyusul Gus Ipul, yang terlebih dahulu deklarasi nyalon Gubernur.

“Ada kader NU namanya Khofifiah jadi menteri, Gus Ipul wagub, juga Ketua NU. Maksudnya para kiai, sudahlah kader NU berbagi peran,” lanjutnya.

Digambarkan kemudian, pada sosok Halim Iskandar, yang saat itu berkeinginan sama mencalonkan diri. Tapi setelah sejumlah kyai meminta mengurungkan niatannya itu, Halim bersedia mundur.

Menanggapi ungkapan Kyai Anwar Iskandar, Gus Ipul menganggap hal itu merupakan suatu yang lumrah.

“Bahwa sebenarnya yang diinginkan para kyai itu adalah berbagi peran, tidak berebut jabatan. Itu aja yang diinginkan kyai,” kata Gus Ipul.

Menurutnya, keinginan itu tidak serta merta menjadi anutan. Buktinya, saat ini sesama kader NU saling berebut kedudukan dan tidak ada lagi saling berbagi peran.

“Tapi itu bisa dituruti, bisa juga tidak. Selebihnya tergantung pada masyarakat,” imbuhnya.

Saat ini, ia memastikan tetap fokus pada mandat yang dikatakan telah diberikan kepadanya. Pekerjaan yang sampai saat ini masih belum tuntas, adalah memastikan dukungan masyarakat Jatim pada Pilgub 2018, selain menuntaskan tugas sebagai Wagub Jatim. (ono/ono)