2 Kompi Brimob Mabes Polri Bakal Diterjunkan di Pilwali Probolinggo

2359

Probolinggo (wartabromo.com) – Polres Probolinggo Kota (Polresta), akan terjunkan 2 kompi Brimob dari Mabea Polri, dalam mengamankan Pemilihan Walikota (Pilwali) 2018 mendatang. Sedangkan dari pemetaan ratusan Tempat Pemungutan Suara (TPS), ada 18 titik dinilai sangat rawan atau berisiko tinggi mengancam keamanan.

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal, mengatakan instansinya tak mau kecolongan seperti Pilwali 2013 lalu. “Kami sudah melakukan pemetaan dan analisa mendalam dari sebaran TPS, sehingga peristiwa konflik pada pilkada yang lalu dapat diantisipasi sedini mungkin,” ujar AKBP. Alfian, Kamis (30/11/2017).

Dijelaskan, total ada 618 TPS di kota. Jumlah ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni, Aman, Rawan dan Sangat Rawan. TPS Aman dipetakan ada 574 titik. Sedangkan TPS Rawan ada 26 titik dan yang tergolong Sangat Rawan ada 18 TPS.

Baca Juga :   Cuaca Ekstrem, Pengunjung Bromo Rentan Terserang Hipotermia

Namun demikian, Kapolres enggan menyebutkan secara rinci 18 TPS yang masuk kategori Sangat Rawan. “Untuk TPS di kota, kami bagi menjadi tiga kategori. Namun kami belum bisa menyebutkan TPS mana yang masuk rawan dan aman,” kata pria jangkung ini.

Menurut perwira menengah asal Sumenep, Pulau Madura ini, di tiap TPS akan diturunkan personel untuk menjaga keamanan. Baik dari personil kepolisian maupun Linmas (Perlindungan Masyarakat). Namun, jumlahnya tidak sama tiap TPS yang disesuaikan dengan tingkat atau kategori TPS.

Dari keseluruhan jumlah TPS dengan kategori aman, akan dijaga 191 anggota Polri dan 1.148 Linmas. Lalu, TPS rawan akan dijaga 13 Polri dan 78 linmas. TPS sangat rawan dijaga 36 dari Polri dan 72 dari Linmas.

Baca Juga :   435 Wanita Se-Jatim Ikuti Jambore Perwosi di Pasuruan

Selain melibatkan Linmas, Polresta juga akan dibantu dua kompi anggota Brimob atau setara 200 personel. Hal itu, mengingat jumlah anggota Polresta yang tak banyak untuk pengamanan Pilkada 2018.

“Untuk Brimob kami ambil dari Mabes Polri, bukan dari Polda. Mengingat, Pilwali berbarengan dengan pelaksanaan Pilgub Jawa Timur,” terangnya.

Alfian berharap, dengan pola dan strategi pengaman yang diterapkan, Pilkada 2018 dapat berjalan dengan lancar. Sehingga kisruh di Kecamatan Mayangan pada Pilwali 2013 lalu tak terulang. “Semoga dengan pengamanan yang ada, pilwali sukses,” pungkasnya. (fng/saw)