Gelombang Laut Capai 3 Meter, Syahbandar Masih Ijinkan Nelayan Melaut

1573

Pasuruan (wartabromo.com) – Tinggi gelombang mencapai tiga meter di perairan Pasuruan, menyambung peringatan BMKG, dianggap belum menjadi ancaman. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pasuruan, masih mengizinkan kapal-kapal nelayan untuk berlayar, mencari ikan.

Kepala tata usaha Syahbandar, Wasiyo mengatakan, pada awal bulan ini pihaknya sengaja tidak mengeluarkan larangan berlayar terhadap seluruh kapal laut, terutama untuk nelayan di seputar pelabuhan Kota Pasuruan.

“Kami belum mengeluarkan surat penundaan berlayar saat ini,” terang Wasiyo.

Disebutkan, dari rekaman Syahbandar, tinggi gelombang di perairan wilayah Pasuruan pada awal bulan ini, rata-rata mendekati tiga meter.

Kondisi tersebut dinilai masih belum membahayakan, sehingga dianggap belum perlu memberikan notifikasi penundaan pelayaran.

Baca Juga :   Waspada Jalur Tengkorak Probolinggo

“Pada malam hari ini, sekitar pukul 22.00 WIB-24.00 WIB, gelombang ketinggian laut di perairan Pasuruan, mencapai kurang lebih tiga meter,” tambahnya.

Meskipun demikian, Syahbandar tetap memberikan himbauan untuk waspada terhadap kemungkinan cuaca buruk di tengah laut yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Terlihat, perahu nelayan di pelabuhan Kota Pasuruan masih berlalu lalang, beraktifitas mencari ikan di tengah lautan.

Sementara, kapal niaga di pelabuhan Kota Pasuruan, sejak sepekan ini tidak terlihat. Meski tidak disebutkan alasan pasti, kapal niaga yang biasa berangkat dari Pasuruan ke arah Kalimantan dan Pulau Madura, atau sebaliknya, diperkirakan masih menunggu cuaca di lautan kembali normal.

“Kunjungan kapal niaga ke pelabuhan Kota Pasuruan, paling sebulan ada dua kapal. Memang semenjak periode Presiden SBY, kapal niaga, jarang bersandar di sini,” lanjut Wasiyo.

Baca Juga :   Polres Pasuruan Catat 3.684 Pemotor Tak Kenakan Helm selama Operasi Patuh Semeru 2018

Dijelaskan sebelumnya, BMKG Maritim Perak Surabaya, mencatat adanya Ketinggian Pasang Air Laut berkisar 140 – 150 cm. Namun, angka tersebut diukur dari rata-rata ketinggian permukaan air laut, bukan diukur dari garis pantai.

Diperkirakan pasang air laut itu, berdampak adanya genangan air rob di pemukiman pesisir Jawa Timur, sekitar 20 cm pada pukul 22.00 WIB – 24.00 WIB (tanggal 3-5 Desember 2017).

Malah disebutkan dalam keterangan tertulis BMKG, bagi petambak, hal tersebut bisa mengakibatkan tambak jebol atau meluap. (ozi/ono).