3 Penderita Difteri Asal Kota Pasuruan Masih Dalam Perawatan

1018

Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan, catat 9 kasus difteri selama 2017. Disebutkan, saat ini terdapat 3 penderita difteri masih dilakukan perawatan.

Tiga penderita tersebut diketahui teridentifikasi pada awal Desember ini, terdiri salah satunya berasal dari Kelurahan Purworejo.

Kepala Dinkes Kota Pasuruan, dr Bambang Pramono tidak menyanggah, bila saat ini terdapat tiga penderita difteri, yang dikatakan masih berusia di bawah lima tahun (balita).

Saat ini, tim medis terus bekerja keras untuk memberikan penanganan optimal kepada para penderita. Dijelaskan, salah satu pendekatan penanganan kepada bocah terkena difteri adalah dengan melakukan inkubasi selama 2-5 hari.

Dari temuan tersebut, pihaknya memastikan telah melakukan upaya-upaya pencegahan, dengan langsung menyelidiki kemungkinan epidemiologi di areal wilayah, diduga terjangkiti virus difteri.

Baca Juga :   Rp 212 M Disiapkan untuk Benahi Jalan Pantura Probolinggo-Situbondo

Sepanjang Januari hingga Awal Desember 2017, Dinkes Kota Pasuruan telah mencatat 9 kasus difteri. Temuan tersebut diketahui terjadi pada bulan Januari, Maret, Juni, Nopember dan Desember, tersebar di sejumlah kelurahan dan perumahan.

Dijelaskan, lokasi temuan diantaranya masing-masing 1 kasus di Perumahan Bugul Pernai, Perumahan Karya Bhakti, Kelurahan kepel, Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Purutrejo; sedangkan 2 kasus di sepanjang 2017 ini berada di Kelurahan Purworejo.

Namun demikian, temuan 9 kasus difteri di Kota Pasuruan, belum terkategori sebagai wilayah rawan epidemi difteri. Jumlah tersebut tergolong relatif kecil, lantaran pihak Dinkes telah mampu melokalisir kemungkinan penyebaran virus.

Dari sejumlah sumber, diketahui virus difteri menyerang anak-anak usia 1-10 tahun. Menginfeksi paling sering di tenggorokan dan kulit. Nah, bila menyerang tenggorokan bisa terjadi penyumbatan saluran pernapasan, hingga berujung kematian.

Baca Juga :   Resmi! Pemilu 17 April Ditetapkan Jadi Hari Libur Nasional

Kepada orangtua diingatkan, anak-anak harus memiliki kartu vaksinasi. Hal itu merupakan satu upaya agar kasus difteri menjadi nihil, sekaligus gambaran telah menerima vaksinasi difteri. (ono/ono)