Lambaikan Tangan dan Dibantu Bambu, Korban Tetap Hilang Terseret Arus Sungai

1224

Pasuruan (wartabromo.com) – Muhammad Mukhlis (16), yang dinyatakan hilang terseret arus sungai Kedung Larangan, bermain dan mandi bersama tiga temannya. Sempat dibantu bambu dan lambaikan tangan, korban akhirnya hanyut di sungai yang tidak jauh dari rumahnya di Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Hal tersebut diungkap ayah korban, Bambang irawan (50) saat berada di rumahnya di Dusun Nganglang Utara RT. 01/RW. 01, Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Senin (11/12/2017).

Bambang mendapatkan kabar anaknya terseret arus, ketika tiga remaja datang kepadanya dan memberitahukan, bila Mukhlis terseret air bah di sungai Kedung Larangan.

Dikatakan, tiga remaja ini sebelumnya bersama anaknya, tengah bermain hujan dan mandi dengan cara melompat di jembatan baru sungai Nganglang, yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya itu.

Baca Juga :   Perbaiki Jaringan Irigasi, 22 Kecamatan di Pasuruan Dikucuri Rp 2,5 Miliar

Mukhlis, terbilang cukup berani melompat dan berenang ke tengah sungai, sementara tiga lainnya berada di pinggiran.

“Waktu itu yang terjun terakhir dari jembatan, anak saya dan Mamad, dan yang dua kebetulan sudah di atas sungai,” ujar Bambang.

Mamad kemudian berada pinggiran, sementara Mukhlis masih asik di tengah sungai.

Debit air sungai diperkirakan terus membesar karena hujan lebat. Nah, petaka kemudian datang. Air bah dengan arus cukup kuat datang dan menghempaskan tubuh Mukhlis dan Mamad.

Dikatakan Bambang, anaknya sepertinya sudah tergulung air. Sementara Mamad berhasil berpegangan bibir sungai dan berhasil keluar dari air, setelah ditolong dua teman lainnya, yakni Fauzan dan Febri.

Baca Juga :   5 Penjudi Diciduk, Bilang ke Petugas 'Isi Waktu Luang'

Ketiga remaja itu, kemudian mencoba memberikan pertolongan kepada Mukhlis, yamg saat itu beberapa kali melambaikan tangan, seperti meminta pertolongan.

Mereka mencoba sigap, dengan menyodorkan sebuah batang bambu ke arah Mukhlis. Akan tetapi, kuatnya arus sungai, disebut membuat usaha penyelamatan itu gagal.

Remaja lulusan sekolah dasar itu tidak mampu menjangkau bambu yang dijulurkan, hingga akhirnya hilang terseret arus sungai. Diperkirakan, Mukhlis terbawa air ke arah sungai Kedung Larangan Bangil.

“Saya berharap Mukhlis segera ketemu meski keadaan hidup maupun meninggal,” ucap Bambang.

Korban merupakan anak terakhir dari 7 bersaudara dari pasangan Bambang Irawan (50) dan Umiati (48).

Sore hingga malam tadi, rumah Bambang terlihat ramai dikunjungi kerabat dan tetangga, yang turut berempati dengan peristiwa yang dialami Mukhlis. (fik/ono)