Dua Warga Probolinggo Suspect Difteri

1154

Probolinggo (wartabromo.com) – Dua warga di Kabupaten Probolinggo, dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Waluyojati Kraksaan, setelah diduga suspect difteri. Keduanya masih menjalani perawatan secara tertutup.

“Betul. Sampai saat ini, detik ini, yang masuk dua orang. pasien yang rawat disini, karena mereka mengalami infeksi tenggorokan yang menyebabkan sistem pernafasannya terganggu. Tapi mohon maaf kami tidak bisa menyebutkan nama-nama mereka,” ujar Humas RSUD Waluyojati Kraksaan, Sugianto, Selasa (12/12/2017).

Meski tak menyebutkan nama pasien, Sugianto menjelaskan dari mana kedua pasien itu berasal.

Dua pasien itu, masing-masing remaja berusia 19 tahun asal pulau Gili, Kecamatan Sumberasih, yang masuk ke ruang perawatan sejak tanggal 9 Desember lalu.

Baca Juga :   Tepergok Curi Alat Dapur, Pria ini Menangis saat Ditangkap Polisi

Sedangkan satu pasien lain adalah bocah berusia 9 tahun asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, yang dilarikan ke IGD rumah sakit, senin malam kemarin. Setelah dinyatakan positif difteri, ia dirawat ruang perawatan Dahlia.

“Yang dari Gili itu masih dicurigai, tetapi tetap kita perlakukan seperti paisen difteri, karena gejala-gejalanya mengarah kesana. Yang satunya dari pemeriksaan dokter memang 99% positif difteri,” terangnya lebih lanjut.

Hingga Selasa siang, dua warga yang diduga terserang difteri menjalani perawatan secara tertutup. Hal itu untuk menghindari penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae ini. Pasalnya pasien penderita infeksi tengggorokan ini, sempat kesulitan bernafas. Meski demikian, kondisi keduanya belum dinyatakan kronis.

Baca Juga :   Buruh Pabrik Ditemukan Tewas di Kamar Tidurnya

Sugianto menerangkan difteri adalah infeksi tenggorokan yang berbuntut pada kesulitan bernapas. Penyakit ini dapat berakibat fatal hingga berujung pada kematian. Umumnya, difteri disebabkan lemahnya kekebalan tubuh akibat tidak adanya imunisasi dan vaksin.

“Penyakit ini bisa menyebar melalui udara, seperti batuk dan bersin. Karena itu, sebaiknya kita menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” kata pria yang akrab dipanggil Pak Gik ini.

Pihak rumah sakit, berencana mengisolasi ruang perawatan kedua pasien difteri, agar penyakit berbahaya ini tidak menular ke pasien lain. Selain nanti juga tetap akan melakukan perawatan berkala. (cho/saw)