Ingatkan Suhu Ekstrim, Patroli Lautan Pasir Bromo Ditingkatkan

1016

Probolinggo (wartabromo.com) – Pesona wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, masih menjadi magnet bagi wisatawan untuk menghabiskan libur akhir tahun. Menyusul suhu ekstrim di kawasan wisata ini, Polres Probolinggo meningkatkan patroli, antisipasi kemungkinan kejadian tidak terduga bagi pengunjung.

Dalam patroli di lautan pasir ini, Polres Probolinggo tak sendirian. Sejumlah instansi digandeng, diantaranya TNI, Satpol-PP, Perhutani serta Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) selaku pengelola wisata Bromo. Selain berpatroli, mereka mengecek fasilitas dan sarana pendukung wisata alam ini.

“Kami juga memastikan apakah sarana dan prasarana pendukung, seperti ambulance lengkap dengan oksigen portable-nya sudah siap atau tidak di pos pantau Bromo. Ternyata semua sudah dalam keadaan siap,” ujar Kapolres Probolinggo, AKBP. Fadly Samad, Selasa (26/12/2017).

Baca Juga :   Koran Online 2 April : Satpol PP Probolinggo Tak Berkutik Hadapi Pabrik Tak Berizin, hingga 238 CPNS Kota Pasuruan Terima SK Pengangkatan

Fadly mengatakan, patroli bersama ini dilakukan, untuk mengantisipasi ancaman bencana yang tak diinginkan. Meski sudah tak erupsi, saat ini Gunung Bromo masih berstatus waspada. Kemungkinan terjadi letusan dapat terjadi setiap saat, yang dapat mengancam keselamatan pengunjung dan warga setempat.

“Apalagi hingga saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hanya merekomendasikan jarak aman 1 kilometer dari bibir kawah. Intinya kami berusaha memberikan rasa aman dan nyaman pada para wisatawan yang tengah berlibur di akhir tahun ini. Dengan tidak mengabaikan faktor keselamatan,” terangnya.

Sejumlah masker dan vitamin C diberikan oleh petugas kepolisian kepada para wisatawan. Pembagian masker itu, dirasa sangat membantu oleh wisatawan. Karena acapkali saat asyik berwisata, lupa membawa peralatan kecil seperti masker.

Baca Juga :   Kejari Pasuruan Amankan Mantan Pimpinan BPR Syariah Al Hidayah, Diduga Praktik Investasi Bodong

“Merasa terbantu, terutama untuk anak-anak saya. Kalau yang dewasa mungkin masih bisa tahan terhadap debu yang timbul karena langkah kaki orang, tapi kalau anak-anak, kan kasihan,” ujarnya Rina Amelia, salah satu pengunjung asal Depok Jawa Barat. (lai/saw)