PPP Bimbang, H-1 Pendaftaran Masih Juga Belum Tentukan Calon Walikota Probolinggo

1151

Probolinggo (Wartabromo.com) – H-1 jadwal pendaftaran calon, PPP sepertinya masih bimbang terkait keputusan memilih figur calon walikota Probolinggo yang akan diusung. Padahal tiga nama sudah disampaikan cukup lama ke DPP PPP, agar segera dapat turut meramaikan bursa pencalonan di Pilwali Kota Probolinggo.

Sekretaris DPC PPP Kota Probolinggo, Fuad Buadi, Minggu (7/1/2018) siang mengatakan, sampai detik ini pihaknya tidak mengetahui rekomendasi akan turun ke calon yang mana. Penentuan tersebut, sepenuhnya ada di DPP, bukan di DPC Kota Probolinggo.

“Rekom itu belum ditandatangani. Walaupun besok sudah pendaftaran,” Katanya.

Terlepas dari polemik penentuan rekom itu, 5 PAC PPP Kota Probolinggo tetap satu suara. Walaupun nanti yang mendapat rekom tidak sesuai dengan pilihan PAC. Sejauh ini, dari 29 ranting, 28 diantaranya sudah punya satu figur yang akan didukung. Figur tersebut, merupakan salah satu tokoh NU.

Baca Juga :   Satlantas Siap Hadapi Kemacetan Simpang Empat Taman Dayu Saat Arus Mudik

“Tetap menunggu rekom DPP. Kami tetap mematuhi keputusan sekjen. Seandainya tidak ada kecocokan, maka yang akan kami lakukan adalah memilih sesuai dengan hati nurani. Karena dari 28 ranting, insyaallah satu suara, kecuali satu ranting kelurahan kanigaran yang abstain,” Sahut perwakilan dari DPC Mayangan, Fahri.

Sebelumnya, sejumlah pertemuan dengan elit politik partai berlambang Ka’bah ini sudah dilakukan. Tanggal 2 Januari 2018 lalu, Fuad sudah menghadap ke Sekjen PPP di Jakarta. Dengan ditemani oleh pengurus DPP PPP, Joko. Saat menghadap itu, ada tiga nama yang menjadi kandidat penerima rekom. Yakni Fernanda Zulkarnain, Habib Hadi Zaenal Abidin, dan Dr. Aminuddin. Setelah berproses, mengerucut menjadi dua nama saja. Namun demikian, Fuad enggan menyebut siapa dua nama tersebut. Tapi dua hari setelah pertemuan tersebut, nama kandidat kembali menjadi tiga orang.

Baca Juga :   Sekda Siap Lepas ASN Untuk Pilwali Probolinggo

Menghadapi kenyataan tersebut, pihak DPC pun kebingungan. Masih menurut Fuad, apabila rekom turun tidak sesuai suara PAC, maka keputusan akan dikembalikan ke masing-masing pimpinan di tingkat PAC. “Karena ini suara dari bawah, maka akan kami kembalikan lagi ke bawah. Agar tidak terjadi seperti tahun lalu, sehingga tetap satu tujuan,” Pungkas Fuad. (lai/saw)