Himbauan Diabaikan, Otoritas Pelabuhan Razia Kapal Penyeberangan di Perairan Gili-Probolinggo

1032

Probolinggo (wartabromo.com) – Tak hanya mengabaikan larangan petugas, kesadaran keselamatan para penumpang dan ABK kapal penyeberangan dari Probolinggo ke Pulau Gili Ketapang masih sangat minim. Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kemudian melakukan razia bagi kapal penumpang di perairan itu.

Dengan menggunakan speedboat milik KSOP, personil berangkat dari pelabuhan Tanjung Tembaga. Menuju wilayah tengah-tengah antara Probolinggo dengan Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo atau sekitar 2 mil dari pelabuhan Tanjung Tembaga.

Di lokasi tersebut, petugas menemui sedikitnya tiga kapal penyeberangan yang tengah berlayar. Dua diantaranya, hanya sebagian kecil saja yang menggunakan Life Jacket. Sisanya, tidak menggunakan peranti keselamatan diri. Ada saja alasan para nakhoda kapal ketika dirazia petugas. Seperti baru beroperasi dan belum mendapatkan bantuan life jacket.

Baca Juga :   Benda Mirip Bondet Meledak, Seorang Buser Polresta Pasuruan Terluka

“Ini menandakan minimnya kesadaran keselamatan diantara para penumpang maupun ABK. Keselamatan cenderung diabaikan,” ujas petugas KSOP, Dian Purbandana, Kamis (25/1/2018).

Pihak KSOP pun memberikan sosialisasi langsung, agar sebelum menyeberang, para penumpang menggunakan life jacket. Lebih lanjut kata Dian, pada razia kali ini pihaknya belum melakukan tindakan sanksi. Baru sebatas peringatan dan penertiban.

“Razia semacam ini, akan terus dilakukan untuk menyadarkan masyarakat. Sebab, selain melayani penyeberangan warga lokal, juga banyak wisatawan yang datang ke pulau tersebut untuk menikmati snorkling. Sehingga aspek keselamatan saat berlayar perlu diperhatikan,” kata Dian.

Namun, jika nantinya ditemukan penumpang kapal saat menyeberang ke Pulau Gili, maupun sebaliknya tidak mengenakan life jacket, KSOP serta Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) akan menindak. Dengan menyuruh kapal tersebut kembali ke dermaga, walaupun sudah berada di tengah laut. “Nanti kita paksa kembali ke pelabuhan meski di tengah,” tandasnya.

Baca Juga :   Bayi Laki - laki Ditemukan Membusuk di Parit Penuh Sampah

Pada jalur penyeberangan ini, setidaknya ada 40 unit kapal penyeberangan beroperasi setiap harinya. Setiap tahun, kapal–kapal tersebut, mendapat bantuan life jacket dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Masing-masing kapal, menerima 25 unit life jacket. (lai/saw)