Nelayan Nguling Tetap Melaut, Matikan Mesin Bila Cuaca di Lautan Buruk

857

Nguling (wartabromo.com) – Nelayan di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan tetap melaut meski harus matikan mesin kapal, saat jumpai cuaca buruk. Peringatan BMKG maupun peristiwa kapal tenggelam yang pernah terjadi tidak menyurutkan mereka nekad melaut.

Seorang nelayan Rohman (55), asal Mlaten, Kecamatan Nguling, mengaku tidak takut meskipun angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di lautan. Kebutuhan keluarga yang yang harus dicukupi, menjadi semangatnya untuk tetap mencari penghasilan di lautan.

“Biasanya dalam cuaca kayak gini, tangkapan lebih banyak. Harga mahal karena tidak banyak yang melaut,” kata Rohman memberikan alasan.

Besarnya potensi tangkapan dengan harga cukup lumayan itulah, ia tetap berangkat, meskipun kemudian harus bersiasat dengan alam atau tetap mengukur cuaca yang bakal terjadi. Diterangkan, gelombang tinggi biasanya datang pada siang dan sore hari, sehingga nelayan ramai-ramai beranhkat melaut pada subuh atau pagi hari.

Baca Juga :   Aktivitas Vulkanik Gunung Bromo Meningkat, Pengunjung Diminta Waspada

“Tapi kalau sudah berada di tengah dan cuacamya buruk, kami pasti berhenti dan matikan mesin, mengikuti arah angin dan ombak. Kalau nggak begitu perahu bisa terbalik,” imbuhnya.

Diketahui, cuaca buruk di lautan, beberapa waktu lalu membuat kapal nelayan Nguling ber-ABK 12 orang diterjang ombak di Probolinggo, hingga dua diantaranya tewas.

Sementara, sejak sepekan lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan masyarakat pesisir dan pengguna transportasi laut di wilayah Jawa Timur, waspada. Pasalnya, gelombang tinggi di lautan disamping hujan lebat disertai angin kencang, diprakirakan terjadi.

BMKG Juanda memghimbau kepada masyarakat Jawa Timur agar tetap waspada dan bagi masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap waspadai adanya helombang tinggi,”  rilis BMKG Juanda. (ono/ono)