Pegiat Save Bumbung Kosong Bergeliat, Sebar Kaos ke Pasar-pasar di Pasuruan

2439

Pasuruan (wartabromo.com) – Kampanye bumbung kosong atau ajakan untuk memilih kotak kosong di Pilkada Pasuruan, sepertinya terus bergeliat. Bila sebelumnya lebih banyak berkampanye di media sosial (medsos), kini sudah mulai sebarkan kaos bertulis ‘Save Bumbung Kosong’.

Dari pantauan terlihat seorang relawan di Pasar Grati, Kabupaten Pasuruan, membagikan kaos berwarna putih dengan tulisan ‘Save Bumbung Kosong’ ke sejumlah warga pedagang hingga tukang becak dan pengguna jalan, di Pasar Grati, Sabtu (10/2/2018).

Seorang pegiat bumbung kosong, Wiwit menuturkan, maksud melakukan kampanye, semata-mata untuk memberikan pendidikan politik kepada warga.

Ditegaskannya, gerakan ini murni dan ia enggan disebut memiliki keinginan mengalahkan pasangan Irsyad Yusuf-Mujib Imron (Adjib), yang diketahui sebagai satu-satunya pendaftar di Pilkada Pasuruan kali ini.

Baca Juga :   Dana Bagi Hasil Cukai Tak Terpakai, Pemkab Pasuruan Surati Presiden

“Memberi pemahaman berdemokrasi untuk masyarakat awam. Supaya mereka-mereka itu, politisi-politisi itu juga melek demokrasi,” ungkap Wiwit.

Dikatakan, kampanye bumbung kosong dengan terjun langsung ke lapangan diputuskan, setelah ajakan dan himbauan memilih kotak kosong telah dilakukan di medsos.

Menurutnya, model satu pasangan calon dinilai merupakan bentuk kegagalan partai, dalam menjawab problematika dan kebutuhan masyarakat. Iapun menyatakan, dengan dihadapkan hanya satu pasangan, merupakan bentuk pemaksaan kehendak elit.

“Budaya jual beli partai seharusnya dihentikan,” sesalnya.

Dilanjutkan, aksi kampanye ini akan terus dilakukan ke sejumlah tempat lain, terutama di pusat keramaian. Ia sudah menjadwal akan menyasar Pasar Nguling, Ngopak, Pasrepan Rangge, Warungdowo, Wonorejo, Purwosari, Sukorejo, Pandaan sampai Bangil dan Gempol.

Baca Juga :   Korban Banjir di Desa Carat Belum Terima Nasi Bungkus dan Sembako

“Rencana juga ke Bangkodir, Taman Dayu, Kebun Raya Purwodadi, Bakti Alam, terus juga Tosari,” imbuh Wiwit. (ono/ono)