Puluhan Warga Keracunan Usai Santap Makanan, Sajian Pengajian di Perum Kraton Harmoni

1500

Pasuruan (wartabromo.com) – Tercatat 32 warga keracunan makanan, setelah menghadiri sebuah pengajian di sebuah tempat di perumahan Kraton Harmoni, Pasuruan tiga hari lalu. Dari jumlah itu, dilaporkan 15 diantaranya masih harus dirawat di rumah sakit.

Dari sejumlah informasi diketahui, puluhan warga hampir keseluruhannya ibu-ibu ini mengalami demam menggigil, muntah-muntah, diare hingga pusing.

Bahkan, seorang ibu berinisial SN didapati cukup kritis, hingga disebut-sebut shock dan benerapa kali sampai tak sadarkan diri.

Dari keterangan sejumlah korban, kemudian terungkap, ibu-ibu tersebut sebelumnya mengkonsumsi hidangan pengajian, berupa lontong lodeh, ditambah dengan telur selain juga disediakan petis dan jajanan tradisional. Satu jajanan diantaranya cenil (kue kenyal dipadu parutan kelapa, berbahan dasar dari tepung tapioka).

Baca Juga :   Pembangunan Jaringan Pipa di Daerah Rawan Air Bersih Masih Tunggu Pembebasan Lahan

Kapoksek Kraton, AKP Masroni menjelaskan, pengajian tersebut rutin dilakukan oleh kelompok ibu-ibu PKK perumahan tersebut. Dan kali ini pengajian digelar di salah satu tempat di perumahan Kraton Harmoni, termasuk Desa Bendungan RT 02/RW 11 Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis, 8 Pebruari 2018 kemarin.

“Setelah Kamis lalu, terus banyak mengalami mual, seperti gejala keracunan, korban makin banyak pada Jumat kemarin,” terang Masroni, Sabtu (10/2/2018).

Diungkap Masroni, jajanan tradisional mulai cenil hingga klepon, dipesan penyelenggara pengajian di daerah Bangil. Sedangkan makanan lain, dibuat dan dimasak sendiri oleh ibu-ibu pengajian di perumahan ini.

Dari keluhan ditambah pemeriksaan tim medis, diduga korban mengalami keracunan dari jajanan cenil. Namun demikian, belum diketahui secara pasti penyebab adanya dugaan racun di salah satu makanan sajian itu, ataukah keseluruhan makanan sajian. Pasalnya, seluruh makanan dijadikan sample dan telah dikirim ke laboratorium untuk diteliti.

Baca Juga :   Polres Pasuruan Distribusikan 2.335 Bahan Makanan untuk Korban Bencana Donggala

Secara medis, disebutkan korban masih dalam masa inkubasi selama 28 jam, sehingga dapat tertangani dan terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan.

Selanjutnya, sebanyak 11 korban keracunan masih harus dilakukan perawatan intensif di RS Bangil dan 4 lainnya dirawat inap di RS R Soedarsono Kota Pasuruan.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus memeriksa sejumlah saksi warga maupun korban, terkait upaya pengungkapan peristiwa keracunan massal ibu-ibu pengajian. (ono/ono)