Sambil Ngopi, Susi Berbincang Cantrang Hingga Manfaat Alat Tangkap Ramah Lingkungan

1745

Probolinggo (wartabromo.com) – Dalam kunjungan kerjanya ke Probolinggo, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti menunjukkan kedekatannya dengan nelayan. Ia berdialog dengan nelayan, terkait dampak buruk jaring cantrang dan manfaat alat tangkap ramah lingkungan.

Susi berdiolag dengan nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo, Rabu (14/2/2018). Tanpa sungkan ia meminta secangkir kopi kepada nelayan yang tengah melakukan bongkar muat ikan. Ia berdialog dengan para nelayan guna mengetahui kondisi perikanan setempat.

Tak hanya itu, ia juga memberikan sosialisasi kepada nelayan tentang dampak buruk penggunaan jaring cantrang, sekaligus juga manfaat penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.

Susi menuturkan, untuk ketersediaan jumlah ikan cukup melimpah. SEPERTI jenis kakap merah maupun trisi yang ditangkap nelayan dari wilayah timur Indonesia, masih mudah ditangkap, bahkan dalam jumlah besar.

Baca Juga :   Darurat Moral Dunia Pendidikan

“Jumlah itu sangat tinggi. Untuk tangkapan di Indonesia timur itu berkali-kali lebih banyak dari dulu untuk kapal-kapal besar. Kita akan bantu, dari dermaga, perkembangan nelayannya, dan nelayan yang pindah ke pancing dan rawe dasar akan kita kirim bantuan,” ujar Susi.

Dalam sehari, pasokan ikan yang masuk ke pelabuhan mayangan, mencapai sekitar 300 ton. Dengan harga sekitar Rp. 30 ribu, maka nominalnya mencapai angka Rp 9 milliar.

Sementara itu, menghindari penggunaan jaring cantrang oleh nelayan, Menteri Susi berjanji akan membantu memfasilitasi para nelayan. Agar mendapat pinjaman dari perbankan guna mengganti jaring cantrang besar dengan alat tangkap ikan yang lebih baik dan menguntungkan.

Baca Juga :   Hujan Abu Bromo Mencapai 21 KM ke Arah Probolinggo

“Bapak punya hutang di bank berapa? Bapak mau kalau difasiltasi pinjaman ke bank?,” kata Susi kepada salah seorang nelayan.

Di Kota Probolinggo diketahui terdapat sekitar 180 unit kapal jongrang yang menggunakan jaring cantrang untuk menangkap ikan. “Kami sendiri berharap penggunaan cantrang tidak dipersulit. Sehingga nelayan dapat bekerja lagi dan menafkahi keluarga. Kalau untuk pinjaman perbankan, tentu kami berharap bunganya sangat ringan,” kata Ahmad, salah satu nelayan. (fng/saw)