Cium Istri Tetangga, Pria Asal Gunung Tugel Meregang Nyawa

2242

Probolinggo (wartabromo.com) – Kepergok menciumi istri tetangga, Tayib alias Anwar (52), warga Desa Gunung Tugel, Kecamatan Bantaran, harus meregang. Ia tewas setelah ditebas sebilah celurit oleh Busar (42).

Kapolsek Bantaran, AKP Sujianto menuturkan peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu malam (25/2/2018) di rumah pelaku. Informasinya, saat itu sekitar pukul 19.00 WIB, korban secara diam-diam datang ke rumah Busar. Namun, yang ditemui korban bukannya pelaku melainkan istri pelaku yakni Yul. Ternyata kedatangan pelaku ini sudah ditunggu oleh Yul.

“Pasca pintu rumah dibuka, korban langsung mencium perempuan tersebut. Aksi itu ternyata diketahui oleh pelaku, sehingga pelaku naik pitam,” kata Kapolsek, Senin pagi (26/2/2018).

Baca Juga :   Longsor di Madakaripura, Dua Turis Asing Terjebak dan Motor Harus Dipikul

Masih menurut Sujianto, pelaku yang naik pitam kemudian lari ke dapur. Disana, Busar mengambil sebilah celurit. Dengan emosi yang masih tinggi, pelaku mengejar korban yang lari meninggalkan rumahnya. Pengejaran itu berbuah hasil, korban tersusul di sebuah sawah Tegal yang tak jauh dari rumah pelaku. Begitu mendekati korban, Busar langsung menyabetkan celuritnya.

Sabetan itu membuat Tayib tersungkur, meski begitu pelaku yang kalap terus menghujani dengan bacokan. Bacokan secara membabi buta itu mengenai kepala, leher, punggung, pinggang, tangan, dan kaki korban, setidaknya ada 8 kali luka bacok. “Saat korban tergeletak di tegalan sawah, tersangka melarikan diri,” kata Sujianto.

Oleh warga sekitar, korban kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun, usaha itu akan membuahkan hasil. Saat dalam perjalanan, korban meninggal dunia karena kehabisan darah.

Baca Juga :   Kasus Prostitusi Online Vanessa Angel, Pengusaha Tambang Asal Lumajang disebut Jadi "Penyewa"

Polisi yang datang ke TKP, menyita sejumlah barang bukti serupa sebilah celurit milik tersangka yang terdapat bercak darah, empat lembar daun terdapat bercak darah, satu unit motor honda supra x nopol N 4726 PD dan pakaian korban. “Masih kami lidiki apa motifnya,” tandasnya. (fng/saw)