Sempat Panik, 30 Penumpang Selamat saat Bus Tabrak Truk

2656

 

Probolinggo (wartabromo.com) – Sebuah kecelakaan antara bus dengan truk terjadi di jalan Pantura Probolinggo-Banyuwangi, ruas Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kamis (1/3/2018). Tak ada korban jiwa, namun 30 orang penumpang bus panik meski selamat dari celaka.

Informasi yang didapat wartabromo.com, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 4.30 WIB. Saat itu, truk dengan nopol L-9434-VH yang dikemudikan oleh Sujarwono (55), warga Taman Sidoarjo, melaju dari arah Bali ke barat.

Truk ini menderek sebuah truk dengan nopol L-8005-PW yang dikemudikan Sugeng, warga Wonoayu Sidoarjo. Dua truk ini terhubung dengan sebuah bambu yang diikat dengan tali sebagai sarana untuk menderek.

Sesampainya di lokasi, truk mogok yang diderek dan dikendalikan Sugeng, tiba-tiba melebar ke kanan. Disaat bersamaan dari arah berlawanan muncul sebuah bus Akas dengan nopol N-7261-US yang disopiri Durrahman (45), warga Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Polresta Probolinggo Panen Narkoba

Karena jarak yang terlalu dekat, akhirnya bus yang membawa 30 penumpang menabrak bagian depan truk yang melebar saat diderek itu.

Setelah terjadi benturan itu, bus yang dikemudikan Durrahman baru berhenti setelah menabrak taman bunga, di sisi utara jalan. “Truk yang di belakang itu tiba-tiba masuk ke lajur kanan. Saya sudah berusaha menghindar tapi tak nutut. Akhirnya saya banting stir ke kanan agar tidak ada korban jiwa,” tutur Durrahman.

Akibat tabrakan itu, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan alami kerusakan di bagian depan. Sementara, sopir bus hanya mengalami luka-luka lecet saja. Sedangkan 30 penumpang yang berada di dalam bus, selamat. Namun demikian, sempat terjadi kepanikan, saat penumpang bus mengalami tabrakan.

Baca Juga :   Edaran Resmi Larangan Ojek Online di Kota Probolinggo Segera Terbit

Menurut Kanit Laka Lantas Polres Probolinggo, Ipda I Nyoman Harayasa, menuturkan kecelakaan antara kedua kendaraan itu, diduga karena tali untuk menderek kurang keras atau rigid.

“Dugaan sementara, karena tali dan bambu yang digunakan untuk menderek tidak rigid. Sehingga, laju truk yang di belakang tidak semua irama dengan truk di depannya. Sehingga terjadilah tabrakan antara keduanya,” kata Ipda Nyoman. (saw/saw)