Berbahan Limbah Plastik, Paving Buatan Siswa MTs Genggong ini Jadi Tahan Banting

1226

Probolinggo (wartabromo.com) – Proses penguraian limbah plastik menjadi problematika di tengah masyarakat Indonesia. Di tangan sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Zainul Hasan Genggong Probolinggo, limbah ini dijadikan paving berkualitas.

Aktivitas sejumlah siswa MTs Zainul Hasan (Zaha) Genggong pada setiap hari Sabtu. Siswa yang tergabung dalam eskul bank sampah ini, mengumpulkan plastik-plastik belas pakai di tempat penampungan sampah (TPS) yang tak jauh sekolahannya. Mereka memunguti plastik-plastik kecil, seperti bungkus makanan dan minuman, kresek, tutup botol dan lain sebagainya.
“Yang tidak laku dijual, seperti sampah plastik yang kecil-kecil, sedotan, tutup plastik. Ide awalnya dari kami, ketika berpikir untuk mengambil sampah-sampah kecil biar sekolah dan pesantren bersih,” tutur salah satu siswa MTs Zaha Muhamad Alfarizy, Sabtu (3/3/2018).
Setelah terkumpul, plastik itu dibawa ke gudang bank sampah untuk diolah. Caranya plastik itu diletakkan diatas wajan menggunakan kompor gas agar meleleh. Proses ini setidaknya membutuhka waktu sekitar 5, namun bisa lebih tergantung jenis plastiknya. Setelah meleleh, cairan padat itu dicetak pada cetakan paving sembari dipres agar lebih padat.
Pasca itu, bahan yang sudah dipres itu direndam dalam air selama 10 menit. Selain untuk mempercepat proses pendinginan, juga agar paving lebih padat. Ketika sudah dingin, plastik itu dikeluarkan dari cetakan.

Baca Juga :   Banjir Rendam Jalur Pantura Pasuruan

Taraa…. jadilah paving plastik tahan banting.

Namun, agar tanpilannnya lebih cantik, paving dengan warga hitam itu, kemudian dicat menggunakan cat tembok. Hasilnya, aneka paving warna-warni memenuhi galeri bank sampah. Paving ramah lingkungan itu dihargai Rp. 15 ribu per bijinya. “Secara kualitas, paving ini lebih unggul dari paving dari beton. Sebab, paving ini anti pecah dan berumur lama,” ujar Nanang Ishariyanto, guru pembina.
Ide brilian siswa itu, tak hanya mengurangi sampah di lingkungan MTs Zaha saja, melainkan di lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Ke depannya, paving itu akan diproduksi secara massal untuk dijual ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :   "Dicokot" Kawannya, Pengedar Sabu asal Purwosari Dijebloskan Bui

“Dengan adanya bank sampah ini secara ke seluruhan ada kesadaran lebih meningkat lagi dari masyarakat tentang sampah dan bagaimana peran sampah terhadap ketipisan ozon di bumi yang kita cintai. Kita inginkan ada produksi massal secara menyeluruh, tidak hanya paving melainkan produk lain yang akan kita produksi. Selain itu, dalam segala hal kita mengenalkan kepada masyarakat bagaimana memproduksi produk-produk yang ramah lingkungan,” tandas kepala MTs Zaha Mohamad Hasan Naufal.

Nah, Selain coraknya warna-warni, paving ini juga tahan banting kan, hingga bisa disebut memiliki mutu. (saw/saw)