Pekan Depan, Bromo Ditutup untuk Nyepi

1240

Probolinggo (wartabromo.com) – Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan menutup kunjungan wisatawan di Gunung Bromo pada 17-18 Maret 2018 mendatang. Penutupan itu dilakukan, karena warga Suku Tengger melaksanakan upacara Nyepi tahun 1940 Saka.

Penutupan kunjungan wisata itu diberlakukan di semua pintu masuk Gunung Bromo. Baik dari pintu masuk Cemorolawang, Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo; pintu masuk Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan; dan pintu masuk Jemplang, Kabupaten Malang.

Dari surat pengumuman yang beredar, penutupaan itu sesuai dengan surat rekomendasi dari Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo. Rekomendasi itu berdasarkan Sabda Pandita Paruman Dukun Pandita kawasan Tengger. Dimana untuk sementara, kegiatan wisata Gunung Bromo ditutup secara total mulai tanggal 17-18 Maret 2018.

Baca Juga :   Setelah 332 tahun, Kota Pasuruan Akhirnya Punya Pendopo

“Kita justru mengakomodir rekom dari PHDI untuk kepentingan ibadah umat Hindu yang sedang menjalankan Nyepi. Tidak apa-apa, kan hanya satu kali setahun,” ujar Kasi 1 TNBTS, Sarmin, Kamis 98/3/2018).

Meski begitu, Sarmin membantah bahwa surat yang dikeluarkan oleh TNBTS sendiri merupakan penguatan dari rekomendasi PHDI. Melainkan untuk keperluan konservasi alam. “Libur dalam Nyepi ini, kita gunakan untuk konservasi, kemudian alam di sekitar Gunung Bromo bisa istirahat dari wisata Gunung Bromo,” tandas pria asal Malang ini.

Sementara Ketua PHDI Bambang Suprapto, mengatakan penutupan wisata Bromo dari arah Sukapura merupakan yang pertama kalinya. Pada tahun sebelumnya, pintu masuk Cemorolawang selalu dibuka untuk wisatawan, meski yang dari Pasuruan dan Malang tetap buka.

Baca Juga :   Pengacara Baqir Sebut Inisiatif Praktik Suap PLUT dari Pihak Pemkot

“Kan tidak apa-apa ditutup. Saya harap, wisatawan mengerti akan kondisi ini. Apalagi ini untuk kepentingan umat beragama,” katanya saat dihubungi terpisah.

Dari arah Probolinggo, rencananya penutupan itu dimulai sejak Desa Ngadas Kecamatan Sukapura. Dari arah pasuruan ditutup di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari. Sementara Dari arah Malang-Lumajang ditutup di Desa Jemplang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. (cho/saw)