Tukul Arwana Kena Razia Satlantas Polres Probolinggo

2826

Probolinggo (wartabromo.com) – Mempunyai anak jadi polisi, tak membuat komedian kondang Tukul Arwana bebas dari razia lalu lintas. Saat melaju di jalur Pantura Probolinggo, ia terjaring razia dan harus menunjukkan surat-surat kelengkapan kendaraannya.

Terjaringnya pria yang kondang dengan slogan ‘kembali ke laptop’ itu, terekam dalam sebuah video milik Satlantas Polres Probolinggo. Dalam video berdurasi 59 detik tersebut, Tukul yang mengendarai motor matik dihentikan petugas Satlantas. Nah saat itu, lagi digelar razia patuh dengan sasaran kelengkapan lalu lintas.

Ketika membuka helm, polisi Satlantas kaget begitu melihat sosok Tukul. Sebab, Tukul adalah ayah dari Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Ega Prayudi. Si polisi ini pun, berlari ke pos Lantas dimana ada Ega Prayudi, sang komandan.

Baca Juga :   Guru Madrasah Ibtidaiyah Honornya Cuma Rp.1500 Perjam

“Mohon izin, bapaknya Komandan kena razia,” kata petugas itu melapor ke Kasatlantas Ega.

Mendapati hal itu, Ega pun memberikan balasan kalimat tegas. “Mau Bapak saya, Ibu saya, Adek saya, kalau salah, ditilang saja,” jawab Ega.

Sikap tegas itu, petugas pun langsung keluar untuk melihat surat-surat berkendara Tukul Arwana. Pesohor Indonesia itupun, menunjukkan surat-surat berkendara, seperti STNK dan SIM. Karena surat-surat lengkap, Tukul diperbolehkan melanjutkan kembali perjalanannya.

“Entah itu artis, entah pejabat, entah pengusaha dan entah coverboy seperti saya dan warga Indonesia yang hidup di Indonesia harus tertib berlalu lintas,” pesan Tukul.

AKP. Ega, mengungkapkan, video itu merupakan kampanye tertib berlalu lintas. Satlantas Polres Probolinggo, menurut Ega dituntut untuk kreatif dalam menyosialisasikan pentingnya tertib berlalu lintas.

Baca Juga :   Siswa Ponpes Hidayatullah Upacara Bendera dan Tahlil

“Selain membuat spanduk, brosur, kami juga membuat film pendek berupa video singkat, agar masyarakat lebih mudah memahami pesan kami,” tutur Kasatlantas.

Dengan video itu menegaskan, hukum tak memandang siapapun. Sebab, kecelakaan bisa datang pada siapa saja. (cho/saw)