Dewan Ribut, Berebut Ketua Pansus Tol

890

Pasuruan (wartabromo.com) – Sidang anggota DPRD Kota Pasuruan, dengan agenda membahas pembentukan dan pemilihan pimpinan Panitia Khusus (Pansus) Tol berujung keributan. Seorang anggota dewan, gagal terpilih jadi ketua Pansus Tol, protes dan tuding proses pemilihan janggal.

Suasana menegangkan terjadi di lantai dua gedung DPRD Kota Pasuruan, Selasa (20/3/2018) siang. Luchman Hakiem Bachmid, salah satu anggota dewan, berteriak saat berada di luar ruangan.

“Di dalam forum apapun, kalau orangnya tidak ada, terpilih. Itu tidak sah!” Teriak Luchman Hakiem Bachmid.

Beberapa anggota dewan lain, terlihat mencoba menenangkan. Beberapa kali terdapat perdebatan, saat pria yang akrab disapa Lukim ini, menyebut-nyebut kalimat ‘munafik’.

Ia memprotes hasil pemilihan pimpinan Pansus Tol yang digelar sejak pukul 13.00 WIB itu. Dalam prosesnya, pemilihan dilakukan dilakukan dengan mekanisme voting atau suara terbanyak.

Baca Juga :   30 Komunitas Pecinta Satwa Se-Jatim Gelar Gathering di GOR Pasuruan

Terdapat dua paket pilihan calon pimpinan Pansus Tol, saat itu. Paket 1, terdiri M. Suci Mardiko (Ketua), Sutirta (Wakil Ketua) dan Soemarjono (Sekretaris); Sedangkan Paket 2 adalah Luchman Hakiem (Ketua), M. Suci Mardiko (Wakil Ketua) dan Suharsono (Sekretaris).

Dalam rangkaiannya, sidang yang dipimpin oleh Pranoto tersebut, kemudian memutuskan paket 1 terpilih, dengan perolehan 7 suara. Sementara, paket 2 mendapatkan 4 suara dari peserta sidang yang hadir.

Protes pun mengemuka. Lukim menilai proses pemilihan terdapat kejanggalan. Pasalnya, saat itu
calon pimpinan Pansus Tol paket 1, hanya M. Suci Mardiko (Ketua), berada dalam ruangan sidang. Sedangkan Sutirta (Wakil Ketua) dan Somarjono (sekretaris) tidak hadir.

“Orangnya tidak ada kok bisa terpilih, ini ada permainan,” ujarnya dengan nada tinggi.

Baca Juga :   Tanggapi Rekomendasi Hitung Ulang, KPU Pasuruan Lakukan Rapat Khusus

Muhammad Sodiq, anggota dewan menyampaikan, pemilihan ketua Pansus Tol sudah selesai. Namun ketika akan membahas agenda kerja, terjadilah aksi protes.

“Pemilihan ketua sudah selesai, semua sudah menyetujui Paket, kita mau membahas agenda, tetapi tiba-tiba ada kejadian itu,” tandasnya. (wil/ono)