Pasuruan (wartabromo.com) – Ada saja cara pengedar ganja untuk mendapat jeratan dan pelanggan. Kali ini, ganja sengaja dibentuk layaknya rokok dan ditawarkan ke calon pembelinya.
Adalah Ilman Khalimi (23) asal Desa Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, yang sebelumnya dibekuk polisi, diduga sebagai pengedar ganja. Parahnya, Ilman dikenal menyasar calon pembeli dengan cara mengelabui, agar dapat menjadi pelanggan tetapnya.
Pemuda ini kerap membawa rokok yang dicampur dengan ganja. Kemudian, rokok ‘palsu’ itu dijadikan semacam tester, diberikan kepada remaja atau siapapun yang dikenalnya untuk dinikmati.
Modus menjual ganja, yang bisa dibilang dengan menjebak itu sepertinya cukup efektif. Terbukti, selama ini pelanggannya terus bertambah, hingga ia meraup pundi-pundi keuntungan lumayan besar.
Belakangan diketahui, cara itu dilakukan, dari pengalaman yang dialaminya dulu, ketika baru mengenal barang berbahaya ini.
“Awalnya saya dikasih rokok teman dan rasanya itu beda,” kata Ilman.
Itulah kemudian, ia menjadi ketagihan hingga terjerat sampai menjadi pengedar ganja, dengan cara atau modus yang pernah dialaminya. Tentu saja yang disasar adalah remaja-remaja labil hingga menjadi pelanggan setianya.
Bujangan ini diamankan saat mencoba menjual ganja ke pelanggannya. Petugas mengamankan barang bukti, daun, biji dan batang ganja seberat 19,8 gram.
Jumlah seberat itu diakui ditebusnya dengan harga Rp 500 ribu. Selanjutnya, bila dijual kembali, ia mematok Rp 800 ribu, sehingga mendapat keuntungan tambahan Rp 300 ribu.
Selain ganja, polisi juga menyita satu handphone, satu pak rokok dan satu unit sepeda motor Honda Megapro Nopol W-5217-SO. Barang bukti itu diyakini digunakan Ilman untuk melancarkan aksinya.
Sementara itu, Wakapolres Pasuruan, Kompol Herlina menyebutkan, dalam pemeriksaan sementara, tersangka mengaku mendapatkan barang itu dari temannya di Sidoarjo.
Upaya pengembangan kasus inipun masih dilakukan, karena pihaknya mencurigai Ilman, merupakan bagian jaringan pengedar ganja di Pasuruan.
“Kami akan periksa jaringan dia,” tandas Herlina. (ono/ono)
