Kematian Akibat DBD Masih Menghantui Meski Kasusnya Mengalami Penurunan

1085

Pasuruan (wartabromo.com) – Grafik kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) dalam kurun tiga tahun terdapat tren penurunan. Namun demikian, kematian akibat DBD masih menghantui.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pasuruan, Agus Eko Iswahyudi mengatakan, mulai tahun 2016, DBD tercatat sebanyak 764 kasus, turun menjadi 317 kasus pada tahun 2017. Artinya lebih dari separuh kasus DBD menurun, di semua wilayah se-Kabupaten Pasuruan.

“Tahun 2016 itu adalah puncak kasus DBD, karena naiknya cukup banyak dari 686 kasus di tahun 2015,” kata Agus via seluler, Jumat (30/03/2018)

Sedangkan 3 bulan terakhir, kasus suspect DBD tercatat 23 temuan. Jumlah itu jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2017 lalu, yang mencapai 50 kasus akibat nyamuk aedes aegypty ini.

Baca Juga :   Gadaikan Motor Teman yang Dititipkan, Arek Pandaan Ditahan

Hanya saja, meski mengalami tren penurunan, jumlah korban meninggal juga masih dijumpai. Dijelaskan Agus, tahun 2015, jumlah korban meninggal mencapai 28 orang, sedangkan di tahun 2016 menurun menjadi 27 orang, dan turun lagi pada tahun 2017 menjadi 13 warga.

“Januari-Maret 2018, belum ada laporan warga yang meninggal akibat DBD,” terangnya.

Dinas Kesehatan ditegaskan akan terus melakukan antisipasi, diantaranya melalui gerakan Gemas Darling alias gerakan masyarakat sadar lingkungan. Tujuannya, agar tumbuh kesadaran masyarakat menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, dengan langkah pembarantasan sarang-sarang nyamuk.

Program satu rumah satu kader jumantik (juru pemantau jentik) atau dalam setiap rumah, diyakini cukup memberikan dampak, dibuktikan dengan menurunnya kasus DBD. (mil/ono)