Bayi Kembar Sulit Dipisahkan

1736


Probolinggo (wartabromo.com) – Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan dilahirkan di Kabupaten Probolinggo. Saat ini, kedua bayi malang tersebut masih dalam perawatan intensif RSUD Tongas. Sementara upaya pemisahan masih tidak dapat dilakukan, lantaran organ dalam bayi saling berhubungan.

Beginilah kondisi bayi kembar siam, anak kedua dari pasangan suami istri ST (26) dan SR (26), asal Kecamatan Lumbang. Bayi kembar siam ini, dilahirkan dengan cara operasi cesar pada 10 April 2018 lalu. Keduanya dilahirkan dengan kondisi Conjoined Twin Dichepalic Parapagus atau dempet perut dan dada serta hanya memiliki sepasang kaki.

Saat dilahirkan, bayi kembar identik ini, mempunyai beratnya 4,2 kilogram dengan panjang dari dada hingga kaki 37 centimeter. Sayang kedua orangtua bayi kembar itu, menolak untuk memberikan keterangan pada awak media.

Baca Juga :   Polda Jatim Pastikan Ada Unsur Kelalaian soal 4 Tahanan yang Kabur

“Kondisi bayi kembar siam itu masih stabil. Hanya saja, masih menggunakan tabung oksigen bertekanan atau Oksigen nasal (CPAC), serta dilakukan infus cairan dekstrose elektrolit, nutisi dan selang untuk minum,” terang dokter spesialis anak RSUD Tongas dr. Vonny Mariany Deckert.

Saat ini pihak RSUD Tongas tengah bekerjasama dengan tim khusus dari RS dr. Soetomo Surabaya untuk menangani kasus kelahiran langka ini. Sebab, upaya pemisahan bayi kembar siam ini pun dipandang mustahil untuk dilakukan. Jika dilakukan, bayi ini memiliki resiko kematian yang tinggi.

Sebab, kondisi bayi hanya memiliki satu pasang kaki, satu kelamin. Tak hanya itu, kondisi jantung yang tidak normal. Walaupun dalam kasus ini, bayi memiliki dua jantung yang saling mendukung satu sama lain, namun kondisinya mustahil dipisahkan.

Baca Juga :   Anggota DPRD Kota Pasuruan asal KMP, Ikut Tolak Pilkada 'DPRD'

“Kemungkinan harapan hidup itu ada. Tetapi ancaman pada jantung bayi kedua sangat besar. Kami akan melakukan upaya seoptimal mungkin supaya bayi ini survive. Perawatan di Surabaya maupun di Probolinggo akan sama, justru disini lebih intensif karena merupakan primadona,” tutur Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD dr Soetomo dr Agus Harianto SpA (K).

Hingga saat ini, bayi kembar siam masih menjalani perawatan intensif di ruang NICU RSUD Tongas,dibawah pengawasan dan observasi dari tim ahli bedah. (fng/saw)