Ini Gelagat Aneh ‘Bonek’ Probolinggo Sebelum ke Surabaya, Hendak Nonton Persebaya

1855

Probolinggo (wartabromo.com) – Kematian Muhammad Bilal Abdillah Salam (16), warga Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, menyisakan luka mendalam bagi keluarganya. Ternyata sebelum meregang nyawa demi mendukung klub bola kebanggaannya, ia menunjukkan gelagat aneh.

Duka mendalam dirasakan pihak keluarga. Ketika ambulan, membawa jenasah remaja pengagum Persebaya itu tiba Jalan Sukarno Hatta no.58 RT 001 RW 002, tangis haru tumpah ruah. Keluarga dan warga sekitar tak kuasa melepas airmata karena kepergian mendadak Bilal.

Enny Nurhasanah, ibu korban menyebutkan, dirinya merasakan ada kejanggalan, saat korban hendak berangkat ke Surabaya. Kejanggalan itu terasa ketika korban mencium kaki dan pipinya begitu lama. Padahal remaja yang 4 hari lagi akan genap berusia 16 tahun itu, tak biasa melakukannya.

Baca Juga :   Pemudik Lewat Tol, Jalur Pantura Wilayah Kota Pasuruan Sepi

“Bahkan saya sempat menepuk pantat anak saya itu, karena geli ketika diciumi bertubi-tubi. Karena biasanya kalau cium pipi hanya sebentar,” tutur Enny dengan cucuran air mata di pipinya, Minggu (6/5/2018).

Menurut Edo, rekan korban memgungkap, bertujuh berangkat ke Surabaya, untuk menyaksikan big match antara Persebaya dengan Arema pada Sabtu (5/5/2018) sore. Dari Probolinggo, mereka berangkat ke Surabaya dengan cara ‘menggandol’ truk bak terbuka.

Pada Minggu sekitar pukul 02.30 dinihari, korban dan rekan-rekan tiba di Waru Sidoarjo. Mereka beristirahat sebentar dan berniat untuk pergi ke rumah kerabat salah satu rekannya. Saat korban hendak menyeberang jalan raya, tiba-tiba ada truk kontainer yang melaju kencang. Korban diketahui tidak sempat menghindar dan tertabrak truk kontainer.

Baca Juga :   Koran Online 6 Maret : Petani Dibondet di Sawah, hingga 3 Patung Milik Umat Hindu, Dirusak Orang Tak Dikenal

“Sebelum berangkat ke sana (Surabaya) itu, Bilal memang sempat punya firasat buruk. Dia pun lebih banyak diamnya. Sementara truknya itu, langsung tancap gas kabur,” kenang Edo,

Selanjutnya, korban dibawa ke RSI Wonokromo, untuk mendapat perawatan medis. Namun nyawa korban tidak dapat terselamatkan. Korban meninggal ketika sampai di rumah sakit.
Keluarga dan rekan korban berharap, ada ketegasan dari pihak terkait, untuk mengusut truk penabrak. Serta menjalankan proses hukum, pada sopir yang menyebabkan hilangnya nyawa anak pertamanya itu. (lai/saw)