Warga Probolinggo Gelar Shalat Ghaib untuk Brimob

1232

Probolinggo (wartabromo.com) – Warga Kabupaten Probolinggo menggelar shalat ghaib dan doa bersama untuk para anggota polisi yang gugur dalam peristiwa kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Warga mengutuk perbuatan biadab, mengatasnamakan agama Islam itu.

Ratusan warga dan sejumlah personil kepolisian melaksanakan shalat ghaib, Jumat (11/5/2018). Salat ghaib dan doa bersama digelar di Masjid Bin Aminuddin di lingkungan Ponpes HATI, Dusun Toroyan, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, pasca menunaikan shalat Jumat.

Pengasuh Ponpes HATI, KH. Hasan Aminuddin, mengatakan, pelaksanaan shalat ghaib dan doa bersama tersebut sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas bagi rekan kepolisian yang gugur dalam menjalankan tugas. Sebab, mereka tengah beridinas dan berjaga orang yang bersalah dalam hukum Indonesia.

Baca Juga :   Tangguk Koboy Ala Kedung Rejoso

“Karena kami orang kampung, maka kami tidak mengirimkan karangan bunga, tetapi dengan doa dan shalat gaib, yang merupakan budaya bangsa Indonesia. Kami mendoakan semoga para anggota polisi yang gugur dalam tugas mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT,” ujar Hasan Aminuddin.

Selain itu juga sebagai bentuk penghormatan kepada anggota Mako Brimob yang gugur saat bertugas, doa bersama ini menunjukkan bahwa masyakarat Indonesia mengutuk keras peristiwa itu. Sebab, bagaimanapun Islam tidak membenarkan kekerasan atas nama agama, apalagi dilakukan terhadap sesama Muslim.

“Kepada jenderal Tito, jangan pernah takut dengan ancaman teroris dan warga bangsa yang melakukan instabilitas bangsa ini. Karena rakyat bersama dengan kepolisian Indonesia. Bagaimana kalau institusi pengayom rakyat ketakutan, maka rakyatnya akan lebih ketakutan dari aparatnya,” tegas Ketua DPP Nasdem bidang Agama, Budaya dan Masyarakat Adat itu.

Baca Juga :   Ribuan Pelajar Histeris Saat Doa Bersama

Sementara itu, Kapolsek Kraksaan, AKP. Joko Yuwono mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kepdulian warga Probolinggo yang ikut bela sungkawa dan memberikan penghargaan yang setingi-tingginya terhadap para anggota yang gugur. “Dengan adanya tragedi tersebut pihaknya akan lebih meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungannya, karena bahaya terorisme dapat terjadi di mana saja,” ujarnya, pasca shalat ghaib.

Seperti diketahui, insiden bentrokan antara anggota Brimob dengan para narapidana teroris yang menghuni rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, terjadi pada Selasa, 8 Mei malam. Insiden itu, diduga karena urusan makanan, hingga terjadi perampasan senjata api petugas dan penyanderaan oleh narapidana.

Polri menyatakan enam orang tewas dalam insiden tersebut. Lima orang tewas dari unsur anggota Brimob yang menjadi korban penyanderaan oleh narapidana teroris di Rutan Mako Brimob. Kelima anggota tersebut adalah anggota terbaik Polri. Satu korban tewas lainnya merupakan narapidana teroris. (saw/saw)