Toko Kelontong di Probolinggo Terbakar, Pasangan Suami Istri Tewas Terpanggang

1116

Probolinggo (wartabromo.com) – Sebuah toko kelontong di Kelurahan Kedung Galeng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, ludes terbakar pada Sabtu pagi (12/5/2018), sekitar pukul 03.30. Akibatnya sepasang pasutri tewas terpanggang, sementara sang anak menderita luka bakar.

Toko kelontong yang terletak di jalur lingkar selatan (JLS) Kota Probolinggo itu, dimiliki oleh pasutri Sueb dan Ertin. Berdasarkan penuturan sejumlah warga, peristiwa naas itu terjadi pada saat menjelang shalat subuh. Warga tidak mengetahui asal muasal api yang membakar toko tersebut. Yang diketahui warga, api berkobar sudah membakar isi toko plus rumah tersebut.

“Tahunya api sudah melalap seluruh isi rumah yang dijadikan toko itu. Warga tidak beranj mendekat karena banyak letusan-letusan yang terjadi. Mungkin letusan itu dari elpiji, karena toko itu berjualan aneka dagangan seperti elpiji,” tutur Arifin, tetangga korban.

Baca Juga :   Terminal Wisata akan Dibangun di Pasrepan dan Purwodadi

Menurut Sofyan, salah satu keluarga Sueb, saat kejadian bangunan yang terbakar itu dihuni oleh 3 orang. Selain Sueb dan Ertin, di dalamnya juga tidur Fardan (13), anak pasutri itu. Saat melihat api menyala dari dalam toko, ia langsung menggebrak pintu belakang toko. Karena api semakin besar, Sofyan berusaha membobol rollingdoor dari depan toko, namun ia tidak bisa masuk karena semburan api yang besar.

“Fardan anak korban langsung keluar, sedangkan ayah ibunya masih di dalam. Kemungkinan keduanya tidur di ruang depan sehingga tidak bisa menyelamatkan diri. Sudah biasa sehari-sehari mereka tinggal disitu. Dua saudara saya itu ditemukan meninggal dunia, sementara anaknya alami luka bakar dan dibawa ke rumah sakit,” kata Sofyan.

Baca Juga :   Pemkab Bagikan Motor Keluaran Terbaru pada Pengawas TK

Kebakaran ini menjadi perhatian warga yang melintas di jalur utama tersebut. Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD dr Moh. Saleh Probolinggo untuk diidentifikasi dan autopsi. Sementara sang anak dirawat di IGD rumah sakit yang sama.

Sedangkan polisi memberi garis polisi (police line) di lokasi kejadian untuk proses penyidikan. “Kami masih melakukan penyelidikan. Belum bisa memastikan dari mana sumber api tersebut,” kata Kapolsek Wonoasib, Kompol Sukarno. (fng/saw)