Di Tugu Pancasila, Tokoh Lintas Agama Pobolinggo Ikrar Lawan Teroris

1249

Probolinggo (wartabromo.com) – Tokoh lintas agama menggelar ikrar melawan teroris, di bawah tugu Pancasila Alun-alun Kota Probolinggo, Senin malam (14/5/2018). Mereka berharap warga selalu waspada, tidak gentar dalam menghadapi aksi terorisme.

Aksi kejahatan terorisme yang terjadi di Surabaya, memantik rasa keprihatinan bagi warga Indonesia. Di Kota Probolinggo, tokoh dan warga lintas agama menyalakan lilin dekat tugu Pancasila Alun-alun Kota Probolinggo sebagai bentuk bela sungkawa.

Bersama seluruh umat beragama, para tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu dan Budha beegabung dalam aksi persaudaraan dan perdamaian itu.

Turut serta Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal dan Dandim 0820 Probolinggo Letkol Kav. Depri Rio Saransi. Mereka kemudian mengucapkan ikrar melawan terorisme dan radikalisme atas nama agama. Mereka juga mengutuk dan mengecam tindakan terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Sebab itu bukan ajaran agama, karena semua agama tidak mengajarkan tindak kekerasan.

Baca Juga :   Letusan-letusan Kecil Mulai Terjadi di Bromo, Disertai Sinar Api

“Kami selalu menghimbau kepada masyarakat bahwa terorisme tidak ada kaitannya dengan agama. Tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan dan kebencian, semua agama itu mengajarkan kedamaian. Kami sangat mengecam tindakan terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, maupun daerah lainnya,” kata Ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo, Abdul Halim.

Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal, menghimbau pada masyarakat Kota Probolinggo tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Ia menilai semua itu hanya ingin mengadu domba antar umat beragama. Sehingga suasana Kota Probolinggo yang kondusif menjadi tegang dan rawan konflik.

“Walau mengecam tindak teroris di Surabaya dan Sidoarjo, kami berharap warga masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang berkembang. Yang kita inginkan seluruh umat beragama di Kota Probolinggo tetap hidup rukun,” ujarnya. (fng/saw)