Turun Rp 18 Juta, Zakat Pegawai Pemkab Pasuruan Terkumpul Rp 357 Juta

1148

Pasuruan (wartabromo.com) – Jumlah zakat fitrah, zakat mal, infaq dan shodaqoh seluruh pejabat sampai staf Pemkab Pasuruan tahun 2018 mencapai Rp 357,21 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun lalu sebesari Rp 375 juta

Hal tersebut disampaikan Kabag Kesra, M Hasyim, sesaat setelah menghadiri acara Penyerahan Zakat, Infaq dan Shodaqoh Pejabat hingga Staf Pemkab Pasuruan, di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kamis (07/06/2018) siang.

Menurutnya, penurunan jumlah zakat, infaq dan shodaqoh tahun ini disebabkan karena berkurangnya jumlah SMA/SMK/MA di Kabupaten Pasuruan. Diketahui, keberadaan sekolah menengah tingkat atas itu kini menjadi wewenang Pemprov Jatim. Sehingga Baznas tidak memiliki wewenang untuk menarik zakat, infaq dan shodaqoh tersebut.

Baca Juga :   Pelatih Asyari Cahyani Siapkan Skuad Persekap Kota Pasuruan di Liga II Indonesia

“Turunnya sekitar Rp 18 juta, ya itu kalau dikalkukasikan bisa dari semua SMK/SMK/MA Negeri swasta di Kabupaten Pasuruan. Tapi kalau dari OPD mengalami peningkatan meski tidak terlalu signifikan,” ungkapnya.

Dari Rp 357,21 juta terinci terrdiri dari zakat fitrah mencapai Rp 341 juta, zakat mal Rp 1,61 juta serta infaq dan shodaqoh mencapai Rp 9,02 juta. Dari seluruhnya, paling banyak adalah Dinas Pendidikan sebesar Rp 155 juta yang berasal dari karyawan Dinas Pendidikan hingga guru, kepala sekolah, pengawas SD dan SMP se-Kabupaten Pasuruan.

“Kalau dari OPD rata-rata sama, antara Rp 750 ribu sampai Rp 2 juta. RSUD Bangil terkumpul Rp 31,185 juta dan Badan Keuangan Daerah terkumpul Rp 20 juta,” beber Hasyim.

Baca Juga :   Koran Online 6 April : Pajero Nyemplung Sungai, hingga Pendaki asal SMKN 5 Surabaya Ditemukan Sudah Jadi Kerangka

Sementara itu, Riang Kulup Prayudha atau yang akrab disapa Gagah menegaskan, penyaluran zakat melalui Baznas ini merupakan langkah untuk memaksimalkan fungsi Baznas sebagai penyalur zakat, infaq dan shodaqoh
“Baznas bisa menjadi badan amil yang bisa mendistribusikannya kepada masyarakat yang berhak untuk mendapatkannya serta memberikan motivasi kepada masyarakat agar bisa menyalurkan zakat melalui Baznas,” kata Gagah dalam sambutannya.

Selain itu, Gagah juga berharap Baznas bisa mengelola potensi zakat untuk mewujudkan kesejahteraan, menanggulangi kemiskinan, membangkitkan ekonomi kerakyatan dan memoderasi kesenjangan sosial.

“Yang paling penting adalah tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran,” singkatnya (mil/ono)