HATI Pastikan Tak Hadiri Debat Jilid II, Ini Alasannya

994


Probolinggo (wartabromo.com) – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari – HA. Timbul Prihanjoko (HATI) memastikan tidak hadir dalam debat kandidat jilid II. Sebab, KPU Kabupaten Probolinggo dinilai tidak aspiratif mendengar keinginan warga Kabupaten Probolinggo.

Penasehat Timses HATI, Hasan Aminuddin mengatakan, Paslon HATI bersama tim Pemenangan sepakat tidak mendatangi debat kandidat kedua yang akan dilaksanakan di salah satu stasiun tv swasta di Surabaya pada 22 Juni 2018 mendatang. Sebab, debat kandidat itu dilaksanakan di teritorial warga lain. Sehingga azas manfaat bagi warga masyarakat Kabupaten Probolinggo dinilai tidak ada.

“Ini keputusan bersama tim dalam musyawarah parpol pendukung paslon HATI. Sebab debat kandidat ini berada di teritori orang lain. Silahkan kalau KPU mau membatalkan iklan di media massa dan menguntungkan hal itu,” ujar Hasan saat berjumpa dengan sejumlah wartawan di Hasan Aminuddin Center (HAC) Dringu, Rabu (20/6/2018) sore.

Baca Juga :   Melihat Antusias Warga Sambut Presiden Jokowi di Probolinggo

Mantan Bupati Probolinggo dua periode ini, menuturkan yang namanya debat kandidat adalah adu argumentasi dua kubu atau lebih. Jika KPU tetap menggelar debat kandidat jilid II, maka dipastikan itu bukan debat kandidat. Jika tidak ada lawan dalam debat, berarti itu adalah curhat.

“Jika itu terjadi maka akan ada fitnah yang bisa merugikan masyarakat. Batalkan debat kandidat di teritori orang lain dan kembalikan uang yang dianggarkan untuk biaya debat ke APBD. Sebab dana itu merupakan uang dari rakyat Kabupaten Probolinggo,” desak suami P. Tantriana Sari ini, calon Bupati Probolinggo.

Penegasan itu juga diungkapkan oleh Pembina Tim HATI, Hasan Irsyad. Politisi senior Partai Golkar ini, menyebutkan ada 3 dasar yang membuat HATI berkomitmen untuk tidak hadir. Pertama yakni musyawarah mufakat, hasil dalam musyawarah DPD Partai Golkar Kabupaten sudah sepakat debat itu dilaksanakan di Kraksaan.

Baca Juga :   Agustina Belum Lengkapi Berkas Pencalegan

Kedua adalah asas toleransi, yang menyebutkan, bila parpol telah mentoleransi debat kandidat pada pertama. Meski dalam pilkada ini yang punya hajat adalah parpol, bukan KPU yang hanya penyelenggara. Dasar terakhir adalah asas Aspiratif, yakni aspirasi warga yang menginginkan debat ini dilaksanakan di Kota Kraksaan.

“Jabatan kami di dewan adalah jabatan aspirasi bukan karir. Jika aspirasi ini tidak diserap, kami khawatir konstituen kami kecewa dan tidak akan memilih dalam Pileg nanti,” kata pria yang juga Wakil Ketua Hubungan Eksekutif dan Legislatif DPD I Partai Golkar Jawa Timur ini.

Sementara itu, Ketua DPC PPP Kabupaten Probolinggo, Salim Qurays menilai, debat kandidat itu, secara sosial politik dan ekonomi tidak ada manfaat bagi warga Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Percepat Layanan dengan 'Probolinggo Single Window'

“Sehingga PPP menolak keras debat yang di luar Kabupaten Probolinggo,” tegas mantan Wakil Bupati Probolinggo periode 2008-2013 ini.

Sebagaimana diketahui, paslon HATI diusung oleh koalisi besar Parpol. Selain Nasdem, ada PDIP, Golkar, PPP dan Gerindra. Serta juga didukung oleh Hanura. Koalisi ini bertarung dengan lokasi mini PKB-demokrat yang mengusung Abdul Malik Haramain – Mohammad Muzayyan (MMC). (saw/saw)