Warga Lumajang Tewas Didor Polisi

1917

Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang buron pencuri kendaraan motor, tercatat sebagai warga Lumajang, tewas tertembus timah panas polisi. Pencuri ini, berusaha menembak polisi dengan senapan angin saat ditangkap.

Buron itu bernama Neman (40), warga Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, ia menghembuskan napas terakhir, setelah kehabisan darah akibat luka tembak yang dialaminya.

Kapolres Probolinggo AKBP. Fadly Samad mengatakan pelaku terpaksa ditembak oleh anggota tim Buser Satreskrim karena berusaha melawan. Dijelaskan, Neman menembak petugas dengan senapan angin atau bedil. Untung tembakan itu tak mengenai anggota.

“Dia sudah lama kami incar. Kemudian anggota mendatangi rumahnya untuk mengamankan dia. Tetapi melawan, sehingga anggota kami terpaksa melakukan tindakan terukur dengan menembak kakinya. Korban meninggal dunia karena kehabisan darah saat dilarikan ke rumah sakit,” kata Kapolres, Senin (9/7/2018).

Baca Juga :   Kabupaten Probolinggo Belum Punya Pakaian Adat

Neman sendiri masuk daftar pencairan orang (DPO) Satreskrim Polres Probolinggo. Pria beristri 3 ini, diburu usai mencuri motor milik Sisto (56), warga Desa Bladu Kulon, Kecamatan Tegalsiwalan. Pencurian itu dilakukan olehnya pada 14 Februari silam. Upaya petugas untuk menangkapnya selalui menemui kendala. Beberapa kali hendak ditangkap, dia berhasil kabur.

Kemudian Minggu (8/7/2018) malam lalu, polisi mendapat informasi bahwa Neman ada di rumahnya. Di lokasi, polisi cukup lama menyanggong keberadaan pelaku. Menjelang dini hari, polisi akhirnya bergerak untuk menangkap Neman. Ternyata Neman sudah mengetahui pergerakan polisi dan memberikan perlawanan.

Karena melawan itulah, polisi melumpuhkan pelaku. Tembakan itu membuat Neman tak berdaya. Tapi karena lukanya parah, petugas membawanya ke RSUD Waluyo Jati. Namun upaya itu, tak membuahkan hasil. Sebab, pelaku mengeluarkan banyak darah, dia akhirnya meregang nyawa.

Baca Juga :   Disporaparbud Warning Pengelola Snorkeling yang Nekad Beroperasi

“Pelaku ini terkenal licin. Saat ini kami tengah mengembangkan kasus ini, termasuk memburu komplotannya yang lain. Sebab mereka beraksi dibeberapa TKP,” tandas AKBP. Fadly. (cho/saw)