Warga Sengonagung Demo, Ingatkan Janji Pelaksana Tol Pandaan-Malang Perbaiki Jalan Rusak

1124

Purwosari (wartabromo.com) – Pelaksana tol Pandaan-Malang telah menyatakan janji melakukan perbaikan jalan ke warga Desa Sengonagung, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Hanya saja, warga tetap saja memberikan reaksi, melakukan protes terkait jalan rusak akibat proyek ini.

Janji perbaikan tersebut dituangkan dalam lembar kesepakatan yang disusun di hadapan warga oleh pelaksana pembangunan tol Pandaan-Malang di Kantor Desa Sengonagung, tertanggal 15 Juli 2018.

Dalam surat terungkap, pelaksana tol menyatakan janji akan membangun jalan rusak akibat lalu lalang kendaraan besar itu, pada Kamis, 19 Juli 2018 besok. Ancangan perbaikan ini, disebutkan sebagai tindak lanjut dari dialog yang dilakukan pada 16 Maret 2018 silam. Sekedar diketahui, pada medio Maret saat itu, warga menggelar aksi blokir jalan, menyusul rusaknya jalan akibat aktifitas truk untuk proyek strategis nasional ini.

Baca Juga :   Roda Ekonomi Wisata Kuburan

Meski telah ada jaminan perbaikan, hingga Senin (16/7/2018) pagi ini, warga masih tetap menggelar aksi. Kali ini, sikap protes tersebut dilakukan dengan menanam pohon pisang di tengah jalan. Beberapa warga menyebut, pihak pelaksana tol tidak peka karena masih terus berjanji tanpa ada memberikan bukti.

“Kami hanya minta pihak tol segera memperbaiki jalan rusak di desa kami,” kata salah satu warga.

Sepertinya aksi kali ini dilakukan sebagai upaya mengingatkan kepada pihak pelaksana tol untuk tetap konsisten, agar janji yang diberikan kepada warga dapat direalisasikan.

Ditegaskan, protes dan tuntutan itu bukannya tanpa dasar, karena selama ini warga sudah cukup sabar meskipun sehari-hari terganggu dan dihantui ancaman jalan rusak.

Baca Juga :   Kisah Pasutri Lansia, Tinggal di Gubuk Reot hingga Makan Tunggu Pemberian Orang

Sejumlah warga menyebut, jalan desa berupa paving ini mengalami kerusakan cukup parah, setelah tiap hari terdapat lalu lalang truk hingga mencapai ratusan kali. Truk-truk proyek, rata-rata bermuatan penuh tanah pasir berbatu (sirtu), yang digunakan untuk mengurug lahan tol Pandaan-Malang. Selain merusak jalan, lalu lalang truk, dikatakan cukup membahayakan dan mengganggu kegiatan warga sehari-hari. (ono/ono)