Pemuda Wonosari Raup Untung dari Kaligrafi Sablon

2240

Gondangwetan (wartabromo.com) – Pemuda di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan geluti bisnis kaligrafi sablon. Omsetnya pun mencapai puluhan juta rupiah.

Fatkhurroji (36), warga Dusun Kili Timur, Desa Wonosari mengaku sudah menggeluti bisnis kaligrafi sejak tahun 2011 lalu. Dengan bisnisnya ini, Roji mengaku dapat memberdayakan pemuda-pemuda di desanya yang selama ini menganggur, dapat beraktifitas membuat kerajinan huruf arab ini.

Roji menambahkan, dengan dibantu 4 orang karyawannya, dalam sekali produksi, Ia bisa membuat 50-70 buah kaligrafi sablon.

“Kalau kaligrafi dari kuningan (proses pembuatannya) lama karena harus detail. Kalau yang pesan banyak pasti kewalahan. Maka dari itu, saya pilih kaligrafi sablon,” kata Roji, Rabu (8/8/2018).

Baca Juga :   Begini Ancaman Sang Ayah Agar Anak Terima Ajarannya

Pengrajin kaligrafi ini mengatakan, seluruh kaligrafi buatannya rata-rata dijual melalui sales, yang akan membawa barang dagangannya ke hampir semua daerah di Jawa, Kalimantan bahkan Sulawesi.

“Kita punya 20 orang sales yang selalu mengambil barang dagangan kami, untuk kemudian dijual ke Kudus, Madiun, Demak, Surabaya, Malang dan ada yang sampai ke Balikpapan dan Samarinda,” ungkapnya.

Kaligrafi asal Wonosari ini paling banyak dibuat dengan bertuliskan Ayat Kursi, Asmaul Khusna, Surat Yasin, dan Al Waqiah. Ukurannya pun bervariasi, yakni 38 X 90 cm, 45 X 60 cm atau 80 X 100 cm.

Ditambahkan Roji, Untuk membuat satu kaligrafi, seluruh proses memakan waktu tiga jam, mulai dari menyablon, mengecat, merantep (memberi pigura), menjemur hingga memasang kaca pada kaligrafi tersebut.

Baca Juga :   346 Caleg Kota Pasuruan Dipastikan Bertarung di Pemilu 2019

“Prosesnya gampang, bahan kayu pinus untuk pigura juga dari daerah sekitar, atau kalau tidak ada, kita beli di Mojokerto,” singkat Roji sembari ikut mengecat kaligrafi buatannya.

Dari semua ukuran yang disediakan Roji, ia mematok harga yang berbeda. Contohnya saja untuk kaligrafi berukuran 38 X 90 dijual kepada sales dengan harga Rp 45 ribu.

Roji mengaku, dalam waktu sebulan,, dirinya bisa meraup omset puluhan juta rupiah dengan keuntungan hingga Rp 10 juta. Profit tersebut dipergunakan untuk memperluas usahanya serta sebagian ditabung.

“Pokoknya bersyukur, karena bisa untuk mengembangkan usaha ini. Pengennya nyari karyawan yang bisa membuat kaligrafi dari kuningan, tapi masih susah,” pungkasnya. (mil/may)