Sikapi Rencana Impor Rafinasi, Petani Tebu Ancam Buang Gula di Kantor Kemendag

1127

Pasuruan (wartabromo.com) – Petani tebu ancam membuang gula di depan kantor Kementrian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta. Sikap ditunjukkan menyusul rencana pemerintah membuka izin impor gula rafinasi sebanyak 1,8 juta ton.

“Kalau diteruskan pasti akan kami pertanyakan alasannya. Kami akan ke Jakarta. Kami akan membuang gula di kantor Perindag,” kata A Mawardi, Koordinator APRI Jawa Timur, Senin (20/8/2018).

Ancaman aksi itu diungkapkan, sebagai bentuk kekecewaan, sehingga ia meminta pemerintah segera menghentikan impor gula rafinasi. Meski digunakan untuk kebutuhan industri, faktanya kebijakan itu berpengaruh pada kondisi pasar gula kristal putih (GKP). Diungkapkan, saat ini ketersediaan gula sudah melampaui batas di pasar.

“Kami petani tebu se Indonesia, memperingatkan kepada pemerintah agar menghentikan impor gula,” kata Mawardi sebelumnya.

Baca Juga :   Agustina Resmi Tak Ikuti Pileg 2019

Beberapa waktu lalu pihaknya sempat memberi apresiasi kepada pemerintah yang telah menetapkan harga pembelian gula oleh Bulog sebesar Rp 9.700/kilogram (kg). Namun, harga gula di pasaran saat ini justru di bawah Rp 9.700/kg, karena aktifitas pabrik gula (PG) swasta, yang gunakan raw sugar dan rafinasi dalam produksinya.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan mengeluarkan izin impor gula rafinasi pada semester II tahun 2018. Gula yang disediakan untuk kebutuhan industri makanan dan minuman itu, jumlahnya terbilang cukup besar, mencapai 1,8 juta ton.

“Bakal (buka izin impor), kan semester II belum saya keluarin,” ungkap Oke kepada kumparan (trd/ono)