Wajah Baru Pasar Ngopak

2584

Grati (wartabromo.com) – Pasar Ngopak, di Desa Arjosari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan kini memiliki wajah baru. Pengelolaannya pun sekarang sudah tertata rapi layaknya pasar modern.

Tercatat, ada 228 toko yang telah dibangun dengan cukup representatif. Begitu pula dengan 47 kios, 332 los, dan 336 lapak yang berada di bagian tengah hingga belakang pasar.

Abdul Syakur, Kepala Pasar Ngopak mengatakan, total ada 1.000 orang pedagang yang menjual 28 jenis komoditas, mulai dari kebutuhan pokok, hingga pernak-pernik. Mereka berasal dari wilayah Kecamatan Grati, Lekok, Winongan, dan Lumbang. Semua pedagang diharuskan menjalankan kewajiban dan mematuhi segala larangan yang diterapkan.

“Setiap pedagang wajib memelihara kebersihan barang dagangannya, membuka dan menutup tempat usahanya pada waktu yang telah ditentukan, dilarang berbuat asusila di dalam pasar, mengadakan penyambungan aliran listrik, air, gas, dan telepon. Dilarang mengotori dan merusak bangunan maupun barang inventaris, dan jenis larangan lain yang kami tempelkan di dinding,” kata Syakur.

Baca Juga :   Malam Pergantian Tahun, Pengunjung Bromo Melonjak Drastis

Tak hanya bagi pedagang saja, aturan juga diberlakukan kepada para pengunjung pasar ngopak. Dijelaskan Syakur, para pengunjung dilarang untuk melakukan hal kriminal di dalam pasar, mengamen, mencari sumbangan, dan promosi barang sebelum jam 9 pagi, menempelkan segala bentuk tulisan dan gambar pada bangunan pasar, dan aturan-aturan lain.

“Kalau sampai ada pengunjung maupun pedagang yang tidak mengindahkan aturan ini, maka kami akan tegur, karena kita juga punya banyak pegawai, salah satunya bagian keamanan,” imbuhnya.

Dikatakan, ada 29 orang yang bekerja di Pasar Ngopak, 6 di antaranya bagian keamanan. Beberapa bagian lain yakni Kepala Pasar, bagian retribusi, kebersihan, parkir, hingga dokter, dan perawat.

Khusus dokter dan perawat, Syakur menjelaskan hanya melakukan pekerjaan sebatas P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) dan pengobatan luka ringan saja.

Baca Juga :   Koran Online 27 Mei : Petani Simpan 2 kg Mesiu Terancam Hukuman Mati, hingga LAPAN Ajak Warga Sempurnakan Arah Kiblat

“Ada ruang perawatan yang kita bangun supaya kalau ada pedagang yang butuh pertolongan cepat, maka segera bisa diobati. Ada satu dokter dan satu perawat,” ucapnya.

Diketahui, Pasar Ngopak kini memiliki banyak sarana dan prasarana publik, mulai toilet, aula, ruang laktasi atau menyusui, lahan parkir, musholla, pos informasi, radio, dan fasilitas umum lainnya.

“Kita juga punya tempat untuk foto-foto dan setiap sisi atas di dalam pasar kita pasang CCTV, supaya kalau terjadi apa-apa bisa kita ketahui bersama. CCTV ini kita bisa pantau melalui ruang informasi di lantai dua,” jelasnya.

Sementara itu, untuk system kepemilikan kios, Syakur menjelaskan, hak pakai bangunan sesuai dengan bukti kontrak maupun sewa yang telah disepakati bersama. Sedangkan mekanisme alokasi pendapatan pengelolaan pasar desa dipergunakan untuk gaji pengelola pasar sebesar 48,5%, BOP Pasar desa sebesar 22,5%, perawatan asset pasar 3%, pengembangan infrastruktur 5%, hingga PAD Desa sebesar 28,6%.

Baca Juga :   Pemkab Probolinggo dan UNICEF Komitmen Sukseskan KLA

“Kalau sumber pendapatannya kita dapatkan dari sewa kios maupun gudang, retribusi pedagang, toilet, dan parkir. Pokoknya semua mekanisme yang kami lakukan sangat transparan, sehingga tidak ada yang kita tutup tutupi sama sekali,” pungkasnya. (mil/may)