Ketua PBNU Ajak Mahasiswa Probolinggo Tangkal Radikalisme

1276

Kraksaan (wartabromo.com) – Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj mengajak mahasiswa untuk menangkal faham radikalisme. Ajakan itu disampaikan dalam ‘Ngaji Kebangsaan’ bersama mahasiswa baru Institut Ilmu ke-Islaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Rabu (5/9/2018).

Di hadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika, Kiai Said menuturkan, generasi bangsa saat ini harus benar-benar memahami makna kebangsaan. Ia juga mengajak agar mahasiswa lebih serius mengasah intelektualitas dengan mengedepankan prinsip moderat dan toleran, sesuai dengan amaliyah ulama NU.

“Karena negara kita ini negara Kebangsaan bukan negara keagamaan, jadi perlu bagi semua elemen bangsa, untuk sangat memahami semua yang berkaitan dengan bangsa,” jelas Kiai Said dalam ‘Ngaji Bareng Nadhlatul Ulama & Kebangsaan’ itu.

Baca Juga :   Orangtua Dihimbau Tak Perlu Panik, Ini Cara Daftarkan Putra-putrinya Dapat Masuk Sekolah Negeri

Selain itu, Kiai Said juga mengajak para alim ulama untuk berdakwah dengan santun. Sebab, menurutnya dakwah itu bertujuan membawa umat ke arah yang lebih baik. Bukan membuat umat bingung, dengan ujaran kebencian yang kerap dilontarkan oleh para pendakwah.

Ia juga mengomentari kasus penolakan terhadap ustadz Abdul Somad oleh beberapa pihak. “Jangan dibawa-bawa ke ranah kepentingan lainnya. Itu kasuistika. Dakwah yang membawa rahmat,” ungkapnya.

Mohamad Yunus, Panitia acara mengungkapkan, ngaji bareng ini merupakan wadah tepat untuk mengentalkan aroma ke NU-an. Khususnnya terhadap ratusan mahasiswa baru Inzan Genggong, yang tengah memasuki Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB). Selain mahasiswa baru, ngaji kebangsaan ini juga diikuti oleh segenap mahasiswa dan tenaga pendidik di lingkungan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Zainul Hasan Genggong.

Baca Juga :   Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk di Pohon Bakau

“Karena pada dasarnya, kita semua butuh ‘ngaji’ kebangsaan kepada Kiai Said, kondisi bangsa sudah sangat memprihantinkan. Agar mahasiswa baru lebih bisa memahami dan mendalami tentang NU, karena di era globalisasi ini banyak muncul beberapa aliran yang doktrinisasinya benar-benar merusak akal sehat umat,” urai Yunus. (saw/saw)