Kemarau, Panen Jeruk Siam di Pasrepan Anjlok

1622

Pasrepan (wartabromo.com) – Petani Jeruk di Desa Sibon, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan keluhkan menurunnya hasil panen. Penurunan terbilang drastis, selain kualitas memburuk, harga jeruk pun merosot.

Musim kemarau yang melanda Desa Sibon membuat pohon jeruk kekurangan air. Hasilnya, kualitas jeruk siam menjadi menurun. Bahkan beberapa petani ada yang mengalami gagal panen.

Musim penghujan yang tak kunjung tiba turut menjadi salah satu faktor pertumbuhan buah jeruk siam, tidak merata.

Pada musim panen kali ini, petani rata-rata hanya mendapatkan 10 hingga 12 ton per hektar. Bila dibandingkan dengan musim panen pada tahun sebelumnya, para petani mampu menghasilkan 15 sampai 17 ton per hektar.

Baca Juga :   Mudik Lebaran, Daops 9 Tak Menambah Gerbong dan Keberangkatan Kereta

Selain mengalami penurunan dalam produksi, hal lain yang berdampak adalah pada harga jeruk yang terjun bebas di pasar.

Biasanya para tengkulak membeli jeruk dikisaran harga Rp 7 ribu sampai Rp 10 ribu per Kilogram. Untuk saat ini, hasil panen jeruk hanya dihargai Rp 2 ribu hingga 5 ribu per kilonya.

“Harga jeruk murah, sekarang dua ribu, hujan kurang, rusak jeruk,” ujar Hadi salah satu petani jeruk, kemarin.

Para petani yang berada di Desa Sibon mengeluhkan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah. Rata-rata dari mereka tidak mendapat jatah obat-obatan dan pupuk.

“Ya memang rusak, jeruk yang biasanya dikasih pemanis pupuk dari Phonska itu sulit carinya. Semua dikasih urea akhirnya jeruk rasa asem, terus harganya tidak bisa meningkat,” tambah Holek, salah satu petani jeruk.

Baca Juga :   Disperindag Giatkan Apel Jaring untuk Kontrol Harga Pangan

Mereka berharap pemangku kebijakan dapat menemukan solusi terkait permasalahan yang menimpa para petani jeruk siam. (wil/ono)