Rupiah Melemah, Pengusaha Logam di Kota Pasuruan Syok

1828

Pasuruan (wartabromo.com) – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, berimbas pada pengembangan industri logam di Kota Pasuruan. Pelaku industri was-was dan sempat mengaku kaget, karena harga bahan baku logam naik.

Akhir pekan lalu dolar Amerika menembus Rp 15.000. Sedangkan, pantauan hingga Selasa (11/9/2018) pagi ini, dolar Amerika dipatok pada kisaran lebih Rp 14.864. Sebelumnya penaikan nilai rupiah sudah coba diupayakan, namun dampaknya tetap dirasakan pada pelaku usaha yang selama ini secara tidak langsung, bergantung pada dolar.

Dampak negatif itu, salah satunya dirasakan Santoso, pengusaha cor logam di sentra logam Mayangan, Kota Pasuruan. Diungkapkan, saat ini, ia harus mengeluarkan modal lebih besar karena bahan baku logam, semacam kuningan dan alumunium saat ini mengalami kenaikan.

Baca Juga :   Santriwati di Pasuruan Diperkosa Hingga Pingsan di Areal Persawahan

Bahkan, harganya terbilang mengagetkan mencapai Rp 4.000 per kilogram dari harga semula yang berkisar Rp 11.000 – Rp 12.000.

Kenaikan lebih 130% itu diakui membuatnya kelimpungan. Pasalnya, ia harus memenuhi pesanan sebelumnya, dengan kesepakatan harga produk cor, ketika bahan baku belum terjadi kenaikan.

“Iya, naiknya sampai Rp 4.000 tiap kilonya. Lha ini, beberapa pesanan harus dipenuhi, waktu dolar belum naik,” kata Santoso, Selasa (11/9/2018).

Saat ini, sejumlah pengusaha logam, dikatakan oleh Santoso, harus memutar otak untuk mendapatkan tambahan modal. Pastinya, harga produk logam harus disesuaikan dengan lebih mahal, sehingga dianggap bisa berpotensi pada hilangnya pelanggan.

Meski mengkhawatirkan dampak penurunan nilai rupiah, Santoso mengungkapkan, masih bisa bertahan senyampang fluktuasi nilai tukar tidak terjadi secara drastis, tiba-tiba berubah dengan nilai sangat tinggi.

Baca Juga :   Nyoblos Dekat Rumah, Tantri Yakin Menang

Diketahui, sedikitnya 200 pengusaha logam dengan skala kecil dan menengah berada di sentra industri logam wilayah Mayangan, Kota Pasuruan. Mereka memproduksi sparepart atau aksesoris mesin kendaraan bermotor, sparepart mesin pabrik hingga alat perkebunan. (ono/ono)