Harga Tembakau Kian Mahal

1825

Probolinggo (wartabromo.com) – Pergerakan harga tembakau rajangan milik petani di Kabupaten Probolinggo kian tinggi. Dalam sepekan terakhir, tembakau dengan kualitas bagus dibeli Rp 40 ribu per kilogram oleh pedagang.

Naiknya harga itu cukup menguntungkan para petani. Seperti yang dirasakan oleh Erfan (38), petani tembakau asal Desa Matekan, Kecamatan Besuk. Tembakau rajangan dengan kualitas bagus miliknya dihargai Rp 40 ribu per kilogram oleh pedagang.

“Alhamdulillah, saat ini harga tembakau cukup tinggi. Petani bisa untung,” ujarnya, Senin (17/9/2018).

Erfan menuturkan, sebelumnya harga tembakau berkisar diantara Rp 35 hingga Rp 38 ribu per kilogramnya. Namun, seiring dengan tingginya daun yang dipetik, harga tembakau rajangan semakin tinggi. Di tambah dengan kondisi cuaca yang selalu cerah tanpa mendung dalam sebulan terakhir.

Baca Juga :   Koran Online 12 September : Waspada Gendam, hingga Kebakaran Hutan Gunung Ringgit

“Meskipun harganya tinggi tetapi mendung ya sama saja, nanti murah karena kualitas tembakaunya kurang bagus. Untuk saat ini, dari segi pasar tidak ada kendala, asalkan tidak ada permainan harga,” katanya.

Petani saat menjemur tembakau,

Petani berharap, bagusnya harga bertahan hingga sampai akhir panen. Sebab, sudah menjadi kebiasaan pemilik gudang tembakau, yang menurunkan harga disaat kualitas tembakau rajangan bagus. Minimal menurut petani, harga keekonomisan tembakau berada di harga Rp 32 ribu per kilogram.

“Semoga bisa stabil dan tidak anjlok sampai Rp 32 ribu. Karena masih banyak lahan tembakau yang belum panen, dengan harga segitu tentunya petani sudah rugi. Semoga saja pihak gudang benar-benar bisa memahami kondisi petani tembakau saat ini,” harap ayah 2 anak ini.

Baca Juga :   Tekuk Deltras Lewat Adu Penalti, Persekabpas Lolos ke Final Liga 3 Jatim

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo mengklaim, bagusnya harga jual tembakau karena petani mematuhi rencana areal tanam tembakau musim tanam (MT) tahun 2018 seluas 10.774 hektar. Selain itu, petani sudah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) atau budidaya tanaman yang baik sesuai dengan standart yang ditentukan.

“Mulai dari pemilihan benih sehat, bermutu dan bersertifikat; pemupukan tepat waktu dan tepat dosis hingga penanganan pasca panen. Hal inilah yang mampu menghasilkan tembakau yang berkualitas sehingga harganya mampu menembus Rp 40 ribu per kilogram di tingkat petani,” jelas Kasi Tanaman Perkebunan Semusim DKPP, Evi Rosellawati. (cho/saw)