Tantri Alami Sindrom Homesick

1598

Probolinggo (wartabromo.com) – Lama tak menjabat sebagai Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari mengaku alami sindrom Homesick. Apalagi, sejak lengser pada 20 Februari lalu, ia fokus mengasuh ketiga putranya.

Lantas apa yang kesibukan Tantri, sapaan akrabnya, selama 7 bulan terakhir?. Wanita murah senyum itu, mengaku lebih focus mengasuh putranya. Apalagi pada 30 Juni lalu, ia dikaruniahi putra ketiga hasil pernikahannya dengan Hasan Aminuddin.

“Ya, bersih-bersih, juga lebih mendekatkan dengan anak-anak, mereka yang masih kecil sangat membutuhkan perhatian,” tuturnya.

Lama berada di rumah, membuat Tantri mengaku sangat mellow saat berkunjung ke Pendapa Bupati di jalan Ahmad Yani Kota Probolinggo pada Selasa (25/9/2018) kemarin. Bahkan perasaan itu, sudah terasa sejak sepekan sebelum dilantik menjadi Bupati Probolinggo untuk periode keduanya. Sebab ia mengaku Homesick, yakni suatu keadaan dimana seseorang merasa menderita akibat terpisah dari lingkungan rumah, orang tua, atau hal-hal yang ada di sekitarnya.

Baca Juga :   Pria Ditembak Polisi karena Bikin Onar Mengaku Tertekan Dipecat Kerja

“Saya jadi mellow, karena homesick. Bahkan saking beratnya meninggalkan rumah, saya sempat punya angan-angan. Yaitu jika saya jadi menteri (Menpan RB, red), sangat ingin merubah peraturan tentang cuti hamil dan melahirkan yang hanya 3 bulan, menjadi 6 bulan, agar bayi saya mendapat ASI tuntas,” tutur ibu 3 anak ini.

Pasca dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo pada 24 September lalu, Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari berkunjung ke pendapa kabupaten setempat bersama suami, Hasan Aminuddin, Selasa (25/9/2018) siang. Keduanya terlihat memantau persiapan acara serah terima jabatan (Sertijab), yang dijadwalkan Kamis (27/9/2018) pagi. Dimana Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Tjahjo Widodo akan menyerahkan jabatan kepada P. Tantriana Sari.

Baca Juga :   Awas! Ada Tas Diduga Bom di Jalan Raya Purwosari

Bagi Tantriana, itu merupakan kunjungan pertama sajak dirinya meninggalkan pendapa pada Februari 2018 lalu, karena masa jabatan sebagai bupati berakhir. “Ini yang pertama kali sejak Februari 2018. Sekitar tujuh bulan sampai sekarang. Saya seperti memulai hal baru lagi. Mulia dari nol, banyak yang harus dikerjakan,” katanya dalam sesi wawancara, termasuk dengan wartabromo.com.

Dalam sesi itu, Tantriana ditemani Kepala Dinas Pendidikan, Dewi Korina; Kepala Bappeda, Anggit Hermanuadi; Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat, Doni Andianto. Kemudian ada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Heri Sulistyanto; Kepala Dinas Sosial, Retno Ngastiti Djuwitani; Kepala Dinas Kesehatan, Shodiq Tjahjono; dan Kepala Diskominfo Statistik dan Persandian, Tutug Edi Utomo. (saw/saw)