4 Pendaki Sempat Terjebak Api di Gunung Arjuno

1999

Pasuruan (wartabromo.com)- Kebakaran hutan di kawasan Gunung Arjuno bukan hanya menghabiskan ratusan hektare lahan. Empat pendaki asal Malang juga dikabarkan sempat terjebak kobaran api sebelum akhirnya berhasil dievakuasi.

Sejauh ini, belum diperoleh identitas pendaki yang sempat terjebak api itu. Namun, survivor (sebutan untuk korban, Red) yang berjumlah empat orang itu berhasil dibawa turun.

“Sore (Senin, 15/10/2018, tadi sudah berhasil dievakuasi,” kata Pandu, salah satu relawan yang ikut mengevakuasi korban.

Pandu sendiri tidak mengingat siapa nama-nama keempat survivor itu. Namun, dipastikan, mereka berasal dari Malang.

“Ada di catatan saya. Tapi lupa naruhnya. Semuanya laki-laki,” kata Pandu yang mengaku masih kelelahan.

Menurut Pandu, keempat pendaki itu naik dari pintu pendakian Lawang pada Jumat (12/10/2018) lalu. Dan, Minggu (14/10/2018) mereka dijadwalkan turun.

Baca Juga :   Ahli Waris Nelayan Terima Asuransi Laka Laut Sebesar Rp 160 juta

Tapi sayang. Api yang membakar sebagian lahan di sisi timur Gunung Arjuno memaksa mereka untuk berjalan memutar.

Oleh pendaki lain, kata Pandu, mereka sempat diarahkan melalui jalur Purwosari, turun di perizinan Desa Tambakwatu, Purwodadi.

“Tapi, mereka tetap maksa mau turun di Lawang. Dan akhirnya terjebak,” cerita Pandu.

Minggu malam, kabar pendaki yang terjebak itu sampai di komunitas pecinta alam. Termasuk Sumiter Arjuno-Welirang.

Sekitar 10 personel lantas berangkat ke atas untuk mencari korban. Disusul personel lain dari Tahura dan juga Perhutani. Dan, Senin pukul 11.00, keempatnya didapati berada di Blak 90.

Sudiono, pegiat lingkungan dari Yayasan Satu Daun mengatakan, di kalangan pendaki, Blank 90 merupakan spot paling sulit dilalui. Sebab, daerah ini banyak dipenuhi jurang dan tebing curam.

Baca Juga :   Koran Online 15 Maret : Aplikasi Whatsapp “Down”, hingga 2 Bule Tukang Gendam Berkeliaran

“Tapi beruntung keempat korban ditemukan dalam keadaan selamat,” terang Sudiono.

Menurut Pandu, keempat survivor itu akhirnya berhasil dibawa turun pukul 15.00, melalui pintu Lawang. “Proses evakuasi agak lama karena jalur yang dilalui cukup susah dan membahayakan untuk dilewati,” jelas Pandu. (trp/ono)