Balita Tewas Terapung di Kamar Mandi

7071

Probolinggo (wartabromo.com) – Hati-hati ketika meninggalkan balita bermain sendirian, jika tak ingin bernasib malang seperti pasangan suami istri (pasutri) Mursidiyono (42) dan Hurrimah (36) warga Dusun Gilin, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Pasutri ini kehilangan Moh Fikri Nakhla Rofie Jf (2), putra ketiganya, yang tewas terapung di bak kamar mandi, Selasa (19/10/2018).

Informasi yang didapat wartabromo.com, peristiwa memilukan itu tterjadi sekitar pukul 8.15 WIB. Saat itu, Hurrimah sedang menyuapi putranya untuk sarapan pagi di rumah Azis, saudaranya. Namun, belum selesai makan, Hurrimah meninggalkan anaknya untuk membeli sesuatu di warung. Sekitar 10 menit, ia di warung yang tak jauh dari rumahnya itu.

Baca Juga :   Gerhana Bulan Penumbra Tidak Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang

Selesai dari warung, Hurrimah kembali ke tempat makan. Tetapi putra ketiganya itu, sudah tidak ada di meja makan. Setelah dicari, Fikri ditemukan di kamar mandi yang tak jauh dari tempatnya makan. Namun, Fikri ditemukan terapung di bak mandi dengan ketinggian 1 meter itu. Saat ditemukan, balita itu masih bernafas, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

“Namanya juga anak yang sedang menikmati masa senang-senang berjalan. Kemungkinan anak saya naik melalui WC lalu masuk ke bak mandi. Sempat dibawa ke rumah sakit Graha Sehat Kraksaan, tapi nyawa anak saya sudah tidak tertolong lagi,” tutur Mursidiyono.

Dengan nada lirih, Mursidiyono mengaku mengiklaskan kepergian putra bungsunya itu. Sebab kejadiann itu murni kecelakaan karena kelalaian keluarganya. “Mau bagaimana lagi, kalau itu sudah takdir dari Allah. Kami sekeluarga hanya bisa mengembalikan semuanya kepada Allah, dan mendoakan anak kami biar tenang di alam sana. Dan hal ini bukan termasuk dari kelalaian kami sebagai orang tua,” ujar pria 3 anak ini.

Baca Juga :   Jalan Cokroaminoto Bersih Dari PKL

Menurut Kapolsek Kraksaan, Kompol Djoko Juwono, awalnya pihak kepolisian mendengar adanya peristiwa di dusun tersebut. Sehingga kemudian mendatangi rumah duka. “Setelah kami ke TKP, ternyata bukan penemuan mayat. Keluarga yang berduka sudah menerima dengan lapang dada kepergian putra bungsunya,” katanya.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dalam menjaga anak di bawah lima tahun (balita). “Jangan ditinggalkan sendirian, harus ada yang menjaganya. Semoga keluarga diberi ketabahan dan kesabaran,” tandas kapolsek. (cho/saw)