Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu di Kabupaten Pasuruan Terima Bantuan

853

Pasuruan (wartabromo.com) – 12 Kepala Keluarga korban selamat dari gempa dan tsunami di Palu dan Donggala mengungsi di Pasuruan. Mereka sudah tak mempunyai harta benda lagi, dan akhirnya mendapat bantuan dari Pemkab Pasuruan.

Lulis Irsyad Yusuf, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan membagikan bantuan kemanusiaan kepada puluhan warga Kabupaten Pasuruan yang menjadi korban selamat dari Gempa dan Tsunami Palu Donggala, di Balai Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton.

Bantuan tersebut berupa sembako diantaranya beras, mie instant, minyak goreng dan air mineral, lalu sarung dan selimut, sampai uang tunai dari Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan.

“Saya ikut prihatin dan bisa merasakan apa yang sekarang dirasakan saudara kita yang terpaksa kembali ke Kabupaten Pasuruan karena rumahnya sudah rata dengan tanah dan efek yang ditimbulkan banyak, mulai dari kehilangan mata pencaharian, harta bahkan sanak saudara,” kata Lulis, Jumat (19/10/2018).

Baca Juga :   Warga Paiton Temukan Motor Sport Tergeletak di Dasar Sungai

Tidak hanya kebutuhan pokok, namun istri Bupati Irsyad Yusuf itu juga berjanji akan memfasilitasi keperluan warga yang ingin kembali ke Palu maupun Donggala. Sampai bantuan pelatihan bagi warga yang memilih melanjutkan hidup di Kabupaten Pasuruan.

“Kita akan bantu untuk biaya transportasi dari Pasuruan ke Sulawesi Tengah. Kalau bantuan modal, kita masih melakukan kajian, karena disesuaikan juga dengan kemampuan anggaran daerah Kabupaten Pasuruan. Tapi Insya Allah kita akan bantu sekuat tenaga, minimal pelatihan menjahit, bordir, las, elektro untuk mereka yang memilih di Kabupaten Pasuruan,” tegas Lulis.

Sementara itu, M Munip (54), salah satu korban selamat Gempa Palu asal Desa Selotambak, Kecamatan Kraton, bersyukur dengan adanya bantuan ini. Ia mengaku bingung, lantaran selama beberapa hari di Pasuruan, tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukannya alias pengangguran.

Baca Juga :   Mebel Kabupaten Pasuruan Menjangkau Pasar Eropa

“Semoga saja ada pelatihan dalam waktu dekat yang bisa saya ikuti. Kalau saya sudah tua, tapi saya punya anak yang bisa mengikuti pelatihan itu,” ungkapnya.

Seperti diketahui, total ada 12 KK (kepala keluarga) di Kecamatan Kraton, Kejayan, dan Rembang yang menjadi korban selamat dari gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Sebagian memilih kembali ke Sulawesi Tengah, tapi ada juga yang memilih menetap di Kabupaten Pasuruan. (mil/may)