Demi Baju Baru, Pelajar ini Nekat Nyolong Kotak Amal Masjid

2589

Gempol (wartabromo.com) – Ngaku butuh baju baru, pelajar sebuah SMA nekat curi kotak amal masjid Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Nahas, aksinya kepergok hingga jadi bulan-bulanan warga.

Pelajar bernama Ari Wahyu (17), asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol itu, ketahuan mencuri kotak amal di Masjid At Taufiq, pada Jumat (2/10/2018) dinihari, sekitar pukul 00.20 WIB.

Remaja tercatat sebagai pelajar kelas 3 SMA di wilayah Gempol itu harus merasakan rasa sakit hingga tak berkutik, dihajar warga.

Insiden pencurian itu, dikatakan Kanitreskrim Polsek Gempol, Ipda Khoirul Anam, memang disengaja dilakukan, karena membutuhkan uang untuk membeli baju baru.

Kepada polisi, Ari mengaku sudah tak memiliki ayah, kemudian menyebut ibunya tak mampu memberi uang untuk memenuhi keinginannya itu.

Baca Juga :   Terkait Umbulan, Gus Irsyad Ajak Awasi Lingkungan Daerah Resapan Air

Aksi kemudian dilakukan. Saat itu Ari mengendarai motor matik Vario, masuk ke teras masjid. Di dalam masjid, tanpa sungkan, Ari langsung menuju kotak amal.

Dengan tang dan obeng, ia merusak kotak amal itu hingga berhasil mengambil uang tunai sebesar Rp 600 ribu dan bergegas menyimpannya ke dalam saku.

Hanya saja, sebelum sempat kabur, pelaku kepergok warga yang saat itu berada di sekitar masjid. Dengan seketika Ari diteriaki, sampai warga sekitar berbondong-bondong datang ke masjid, mendapati Ari yang saat itu terlihat kebingungan.

Bogem mentah, bahkan tendangan ke tubuh remaja bertubuh sedang inipun terjadi. Beruntung, tak berselang lama, petugas dari Polsek Gempol datang mengamankan pelaku dari amukan massa yang sudah naik pitam.

Baca Juga :   Siap Gelar Musda ke-4, Jatman NU Jatim Siap Kawal Keutuhan NKRI

Ari saat ini masih berada di Mapolsek Gempol. Namun, warga berikut takmir masjid At Taufiq, kemudian menyatakan kepada polisi untuk dapat melepaskan pencuri kotak amal ini.

“Pihak takmir masjid memaafkan perbuatan pelaku, lantaran kasihan melihat kondisi pelaku sebagai anak yatim,” kata Ipda Khoirul. (sbi/ono)