Cegah Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Fokus Pantau Ibu Hamil dan Penderita TB

1368

Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) catat peningkatan tren penyebaran HIV/AIDS di Kota Pasuruan. Pencegahan penularan pun digenjot, dengan deteksi dini pada Ibu hamil dan penderita tuberkulosis (TB).

Shierly Marlena, Plt Kepala Dinkes Kota Pasuruan menuturkan, peningkatan kasus HIV/AIDS harus diimbangi dengan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus tersebut. Deteksi dini, merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menemukan penderita HIV/AIDS.

Caranya, menurut Shierly, deteksi dini utamanya dilakukan pada ibu hamil dan penderita tuberkulosis. Hal ini dilakukan karena keduanya dinilai beresiko mudah menularkan virus.

Meski begitu, ia memastikan, ibu hamil dan tuberkulosis bukan menjadi penyumbang utama menyebarnya HIV/AIDS di Kota Pasuruan.

Dijelaskan kemudian, deteksi dini dilakukan di 8 Puskesmas, yang tersebar di 4 kecamatan, sekaligus RSUD Soedarsono Kota Pasuruan.

Baca Juga :   Berbekal Pisau Dapur Berwarna “Imut”, Pemuda Jember Rampok Kamar Kos

“Di Rumah Sakit Purut, selain untuk deteksi dini, juga menerima layanan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS,” terang Shierly, Sabtu (3/11/2018).

Dalam masa pengobatan, penderita HIV/AIDS sangat diharuskan untuk melakukan pemeriksaan rutin. Hal ini dilakukan, agar virus tidak terus menerus menggerogoti sistem imun penderita.

Utamanya pada ibu dengan HIV/AIDS yang terlanjur hamil. Ditegaskan oleh Shierly, sang ibu penderita harus rutin kontrol, tak boleh ‘mangkir’.

“Nanti, bagi ibu yang kena HIV, lahirannya harus di Rumah Sakit, biar virusnya tidak makin menyebar,” pesannya.

Tak hanya itu, bagi penderita HIV yang ingin menikah, Shierly menganjurkan agar terbuka terhadap pasangan. Ini juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah penularan HIV.

Baca Juga :   Tuntut Gaji Dibayar, Belasan Satpam MFI Blokir Pabrik

“Nanti kalau berhubungan, harus pakai kondom, yang berarti mereka tidak dianjurkan untuk memiliki keturunan, karena sang anak pasti akan terpapar HIV juga,” pungkasnya.

Selain itu, penyuluhan tentang ABCDE kepada masyarakat juga terus digenjot oleh Dinkes Kota Pasuruan. Ini bertujuan merubah stigma negatif yang berkembang di masyarakat tentang penderita HIV/AIDS dan membuka wawasan masyarakat, tentang HIV/AIDS.

Sekedar diketahui, berikut merupakan maksud dari ABCDE untuk penecegahan HIV/AIDS:

A (abstinace) adalah tidak berhubungan seks di luar nikah.
B (be faithful) adalah saling setia pada pasangan.
C (condom), yaitu penggunaan kondom saat berhubungan seksual.
D (don’t use drugs) atau tidak memakai narkoba.
E (equipment) atau memperbanyak edukasi tentang bahaya dan informasi lain tentang HIV/AIDS. (trl/ono)