Soal Khilafah di Indonesia, Kyai Ma’ruf : Tertolak Bukan Ditolak

1351

Pasuruan (wartabromo.com) – Sistem ketatanegaraan berbentuk khilafah di Indonesia dinyatakan tertolak, bukan ditolak. Itulah kemudian Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi salah satu penerapan, didasari kesepakatan bersama pendiri bangsa.

Pernyataan itu disampaikan KH Ma’ruf Amin, saat memberikan sambutan dalam haul KH Abdul Hamid di Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan. Kesempatan ini dimanfaatkan kyai yang menjadi Calon Wakil Presiden itu, lebih pada penyampaian seputar wawasan kebangsaan dan keberadaan NU dalam sejarah perjuangan Indonesia.

Kyai Ma’ruf menceritakan, Ia seringkali diberi pertanyaan oleh warga mengenai system pemerintahan Islami berbentuk Khilafah. Menurutnya, tidak semua negara islami, memiliki system kepemimpinan Khilafah.

“Khilafah itu Islami. Tapi Islami itu bukan hanya Khilafah. Negara Arab Saudi Kerajaan, ya Islami. Republik juga Islami,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Haul Kyai Hamid ke 37, Sabtu (17/11/2018).

Baca Juga :   Menyoal Proyek Umbulan, Suryono Pane : Kalau Bicara Modal Banyak Kita, Hari Ini Saya Datangkan Bisa Kok

Dijelaskan kemudian, system pemerintahan negara Indonesia terbentuk sesuai dengan kesepakatan sebagai Republik. Inilah yang membuat Indonesia disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kenapa khilafah ditolak di Indonesia? Khilafah tertolak karena menyalahi kesepakatan. Tidak usah metenteng (ngotot, red), proporsional, sesuai kesepakatan adalah Republik, makanya namanya NKRI,” terangnya.

Sekedar Informasi, selain memberikan ceramah seputar wawasan kebangsaan, kedatangan Kyai Ma’ruf Amin ke Pasuruan dengan beberapa agenda kegiatan. Diantaranya haul Kyai Hamid, Ziarah ke Habib Alwi Kebonagung, lalu Ziarah ke Habib Abdullah al Haddad, Sangeng Bangil. (may/ono)