2 Kecamatan di Probolinggo Diamuk Puting Beliung, 134 Rumah Roboh

1243

Probolinggo (wartabromo.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat ada 134 rumah roboh akibat diterjang puting beliung pada Minggu (18/11/2018) lalu. Sejumlah bantuan mulai dialirkan kepada para korban bencana.

Sebanyak 134 rumah yang roboh ini tersebar di 2 Kecamatan. Yakni Kecamatan Krejengan dan Kecamatan Gading.

Namun demikian, dari catatan sebelumnya, di Kecamatan Krejengan terdapat 160 bangunan rusak dengan berbagai kategori.

Rinciannya di Desa Rawan ada 42 rumah; Desa Opo-opo ada 11 rumah, 1 kandang ayam, 1 sekolah, dan kubah masjid. Di Desa Patemon ada 2 rumah dan bangunan; Desa Sumber Katimoho ada 19 rumah rusak; Desa Karangren ada 8 rumah. Kerusakan yang paling banyak terjadi di Desa Seboro sebanyak 75 rumah.

Baca Juga :   Tebangi Mangrove, Kerja Bakti Wali Kota Probolinggo Menuai Kritik

Dimungkinkan, terdapat bangunan lain, terutama di Kecamatan Gading, juga diamuk angin puting beliung, yang saat ini masih dalam asesmen.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui BPBD pun mulai menyalurkan bantuan. Sementara, secara aturan, korban bencana puting beliung akan mendapat bantuan bervariasi. Untuk rumah roboh atau rusak berat mendapat bantuan Rp 8 juta, rusak sedang Rp 5 juta dan rusak ringan Rp 2 juta.

“Pendekatan pertama yang kami lakukan adalah membebaskan akses jalan dari pohon-pohon yang roboh supaya lalulintas menjadi lancar. Setelah itu, kemudian kita mengawali melihat rumah pak Supriyadi yang mengalami kerusakan parah. Selanjutnya tim yang akan menyebar ke korban yang lain,” kata Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari, Senin (19/11/2018).

Baca Juga :   Mayat Pria Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Proyek Tol

Tantri menyadari bahwa bantuan dana bagi korban bencana, utamanya yang rusak berat, tidak akan cukup untuk membangun kembali. Karena itu, ia menginstruksikan kepala desa yang menjadi lokasi bencana untuk menggunakan Dana Desa (DD) untuk membangunnya. Yakni berupa pembangunan RTLH (rumah tidak layak huni) pada 2019 nanti.

“Tadi saya sudah memerintahkan kepada pak tinggi (kepala desa, red) untuk dana simultan ini juga mendapat pendampingan dari pemerintah desa. Yaitu melalui dana desa berupa program RTLH pada 2019 nanti. Sehingga dari pemerintah kabupaten, pemerintah desa bersama-sama bersinergi,” kata wanita yang memerintah Kabupaten Probolinggo untuk kedua kalinya ini.

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Probolinggo belum mengetahui kerugian akibat bencana puting beliung ini. “Waduh kalau kerugiannya masih diasesmen ya, dihitung. Nanti laporan rumah yang roboh ini diklasifikasikan sesuai kategorinya, berat, tengah dan ringan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto.

Baca Juga :   Tol Paspro Akan Diujicoba 2 Pekan

Sementara itu, Supriyadi warga Desa Rawan, Kecamatan Krejengan, yang menjadi korban putingbeliung, mengaku cukup senang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Saat ini, ia bersama istri dan 3 anaknya masih mengungsi ke rumah saudaranya, pasca rumahnya roboh.

“Syukur Alhamdulillah, kami semua masih dilindungi dari musibah itu. Tentunya bantuan ini meringankan beban keluarga kami. Bantuan ini akan kami gunakan untuk membuat tempat tinggal sementara agar keluarga bisa berlumpul lagi,” kata pemulung sampah di TPA Seboroh, Kecamatan Krejengan ini. (cho/saw)