Protes! Imigran Gelap Asal Iran Bakar Kasur

656

Bangil (WartaBromo) – Kondisi berat paska perpindahannya dari Blitar ke Rumah Detensi Imigrasi Surabaya seringkali membuat petugas Rudenim Surabaya di Raci, BangilĀ  kualahan menangani para Imigran tersebut.

Kondisi Rumah Detensi Imigrasi Surabaya yang semakin overload membuat mereka kadangkala sering kalap dan banyak membuat ulah.

Hal ini dinyatakan oleh Kepala Rumah Detensi Imigrasi Surabaya, Iwan Rustiawan pada wartabromo, Jum’at (23/12).

Menurut Iwan, diduga akibat mengalami stress paska perpindahannya ke rudenim Surabaya di Bangil, salah seorang Imigran asal Iran memprotes kondisi rudenim dengan membakar kasur yang mereka tempati.

“Mereka marah melihat kondisi kamar dan sempat membakar kasurnya pada kamis malam kemarin,” tutur Iwan.

Beruntung kejadian tersebut bisa diatasi petugas, meski sempat muncul kekhawatiran mengamuk dan tiba-tiba kabur.

Kondisi seperti ini seringkali dialami oleh petugas akibat kondisi rudenim yang kapasitasnya memang tak memadai, menyusul makin banyaknya imigran gelap yang harus ditampung saat ini.

Iwan menjelaskan, Imigran gelap yang rata-rata hendak menuju Austaralia melalui perairan indonesia tersebut, hingga kini belum juga mendapatkan kepastian hukum dari pihak UNHCR.

“Mereka selalu bertanya kepada saya, kapan mendapatkan kepastian hukum dan kejelasan status mereka,” ungkap Iwan melalui telepon.

Meski seringkali didesak, namun pihaknya tetap bersabar dalam menangani berbagai sikap dan prilaku para imigran terutama menghadapi 17 orang imigran korban kapal tenggelam yang baru saja ditempatkan.

Sementara itu, dari hasil chek up medis yang dilakukan pada kamis (23/12), 17 orang imigran korban kapal tenggelam pantai Prigi, kondisinya secara fisik cukup sehat. (yog/yog)