Empat Ekor Unta Punuk Dua Tambah Koleksi TSI Prigen

1066
Seorang kiper TSI Prigen tengah memberi makan Unta Punuk Dua yang baru didatangka dari TSI Cisarua Bogor/ G Arif Subagyo

Prigen (wartabromo) – Koleksi satwa di Taman Safari Indonesia (TSI) II, Prigen, Pasuruan. Empat ekor Unta Punuk Dua (Camelus Bactrianus) berjenis kelamin betina berusia antara 3-4 tahun didatangkan dari Taman Safari Cisarua, Bogor, Senin (23/12/2013).

Sebelum dikarantina di TSI Cisarua, satwa-satwa yang identik dengan bagian menonjol di punggung ini dikarantina selam 6 bulan. Ketika dinyatakan sudah siap, empat diantaranya di kirim ke Prigen.

“Taman Safari Cisarua mendatangkan 17 Unta Punuk Dua dari kebun binatang nasional Capital Kishinew di Moldova pada 27 juli 2013. Empat diantaranya dibawa kemari,” kata penanggungjawab kesehatan satwa, drh Novan Rickyawan.

Menurut Novan, selain untuk kepentingan pariwisata, TSI Prigen sebagai salah satu Lembaga Konservasi Eksitu bertekad mengembangbiakkan unta yang lazim disebut Unta Baktria karena berasal Baktria, Asia Tenggah. Secepatnya akan didatangkan pejantan agar bisa dikawinkan.

Baca Juga :   Wih! Peserta UNBK Kabupaten Pasuruan 5 Kali Lebih Banyak dari Peserta UNKP

“Unta tergolong satwa yang muadah dikembangbiakkan,” jelasnya.

Sales Manager TSI Prigen, Westy Elsanti mengatakan unta-unta ini akan menjalani proses karantina sebelum bisa dipertontonkan ke pengunjung. Proses karantina akan memerluka waktu selama beberapa bulan.

“Kedatangan satwa unik ini menambah kaya koleksi satwa di TSI Prigen, yang sebelumnya hanya terdapat Unta Punuk Satu,” jelas Westy.

Untuk diketahui, unta merupakan hewan yang mampu bertahan hidup di suhu gurun yang panas dan kering ini. Hewan ini punya dua baris bulu mata dan lubang hidung yang dapat ditutup rapat untuk menghindari pasir gurun. Punuk unta miliki kandungan lemak tinggi sebagai sumber energi setiap hari. Unta mampu minum 114 liter air dalam 10 menit.

Baca Juga :   Jusuf Kalla Bakal Resmikan Proyek SPAM Umbulan pada 20 Juli 2017

Sementara untuk Unta Punuk Dua sendiri populasinya terus menurun di habitat aslinya. Pada tahun 2004 populasinya kurang dari 1000 dan diperkirakan terus menurun. (fyd/fyd)