Dua Mahasiswa Stiesia yang Hilang di Welirang Belum Ditemukan

682

Pasuruan (wartabromo) – Sampai hari ini nasib dua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya, Alif Hazen (24) dan Dian (18) yang hilang di Gunung Welirang sejak Minggu, 19 Januari lalu, belum diketahui nasibnya. Pencarian terus dilakukan dan melibatkan 60 personil Search And Rescue (SAR) gabungan dan belasan mahasiswa pecinta alam.

“Sampai saat ini pencarian masih dilakukan, masih nihil,” kata Jimmy Yunus, anggota Tim SAR gabungan, Kamis 23 Januari 2014, sore.

Meski dinyatakan hilang sejak lima hari, namun pencarian resmi baru dilakukan pada Rabu, 22 Januari, pukul 11.00 WIB. Hal itu karena tim SAR baru mendapat laporan pada Rabu pagi. Menurut Jimmy operasi pencarian akan dilakukan sampai tiga hari kedepan dan akan dihentikan akan sampai batas waktu yang ditentukan meski tidak membuahkan hasil.

Baca Juga :   Bromo Tawarkan Eksotika Vulkano

“Pusat pengendali operasi ditempatkan di Pos Cangar, Kota Batu. Penyisiran dilakukan di tiga pintu masuk,” jelas Jimmy.

Gatot Sundoro, Kepala UPT Tahura R Soerjo wilayah Malang-Pasuruan, mengatakan Alif dan Dian beserta rombongan mendaki melalui jalur ilegal dan tidak izin kepada pihak Tahura. Mereka masuk melalui jalan setapak di Dusun Barakseng, Desa Sumberbanratas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
“Semua yang masuk kawasan Tahura harus melapor. Kalau rombongan harus pakai surat izin. Kalau terjadi seperti ini siapa yang akan bertanggungjawab,” kata Gatot.

Kawasan hutan Tahura ditumbuhi pepohonan yang lebat, medan juga sulit dan saat ini cuaca buruk. Jarak pandang hanya mencapai sekitar 25-30 meter ke depan.

Baca Juga :   Peringati Sumpah Pemuda, Siswa SMA Gelar ‘Carnival On The River’

Alif dan Dian merupakan peserta kegiatan orientasi pengenalan anggota Mapala muda Stiesia Surabaya. Keduanya hilang kontak dengan rombongan saat naik ke puncak Kembar untuk mengabadikan momen. (fyd/fyd)