Politik Dinasti Kembali Berjaya, Tekad Golkar Tak Terbukti

941
pkb-kota-pasuruan
Suasana rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi dan calon terpilih di Kantor KPU Kota Pasuruan / eml / wartabromo.com

Pasuruan (wartabromo) – Tekad Partai Golongan Karya untuk membasmi politik dinasti di Kota Pasuruan pada Pemilu 2014 agaknya tak berbuah manis. Terbukti, dari hasil perolehan kursi DPRD Kota Pasuruan, Partai ini hanya mampu meraih 5 kursi dalam pileg 9 april lalu. Sebaliknya, Partai Kebangkitan Bangsa sebagai partai pemenang pemilu sebelumnya kembali menikmati kursinya bahkan menambah jumlahnya menjadi 10 kursi di DPRD Kota Pasuruan. Baca : Misbakhun : Golkar Bertekad Membasmi Politik Dinasti di Kota Pasuruan

Dalam Pemilu legislatif 9 april lalu, hampir sebagian besar caleg terpilih yaang diusung oleh PKB ternyata memiliki hubungan kekerabatan dengan Walikota Pasuruan, Hasani yang disebut-sebut sebagai Penguasa politik dinasti di Kota Pasuruan.

Hal ini terungkap setelah KPU Kota Pasuruan melalui rapat pleno terbuka menetapkan perolehan kursi dan caleg terpilih DPRD Kota Pasuruan, Senin (12/5/2014) malam.

Baca Juga :   Pantura Pasuruan-Probolinggo Terendam, Tukang Becak Angkut Motor

Berdasarkan hasil penghitungan rekapitulasi suara ditingkat KPU Kota Pasuruan, dua anak kandung Walikota Pasuruan, Hasani yakni Ismail Marzuki Hasan dan adik kandungnya, Indra Iskandar terpilih di dapilnya masing-masing. Ismail yang juga calon incumbent ini sukses meraup 3.553 suara di Dapil II (wilayah Panggungrejo). Sedangkan, adiknya, Indra Iskandar yang mencalonkan diri di Dapil I (Gadingrejo) lolos dengan perolehan suara 3.261 suara sah. Kemenangan serupa juga diperoleh oleh Ketua FKB, Muhammad Yasin yang berkompetisi di Dapil 1. Ia lolos dengan perolehan terbanyak 4.303 suara.

Sementara itu, menantu Hasani yakni Noor Achmad Trimayudha yang turut maju dengan kendaraan politik PKB juga semakin menambah lengkap daftar keluarga Hasani yang berhasil masuk di jajaran anggota DPRD Kota Pasuruan 2014-2019. Ia ditetapkan memperoleh 3.658 suara sah di Dapil III atau daerah pemilihan Bugul Kidul.

Baca Juga :   Nelayan Probolinggo Enggan Melaut Pasca Tragedi Kapal Tenggelam

Andi Gita Khadafie yang tak lain merupakan keponakan Hasani juga tak kalah sukses untuk semakin mentasbihkan diri sebagai calon terkuat PKB Kota Pasuruan dari generasi muda.

Gita yang merupakan caleg incumbent memperoleh sebanyak 2.778 suara sah yang dikumpulkan dari Dapil Panggungrejo atau di bawah satu tingkat dengan perolehan suara Ismail.

Atas kemenanangannya ini, Gita Khadafie saat dikonfirmasi wartabromo mengatakan, keberhasilannya dan seluruh keluarga besarnya tak lepas dari perjuangan dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Kota Pasuruan, khususnya dalam membawa aspirasi seluruh warga.

“Tentu saja kita mengetahui. Perjuangan keras akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Di situlah kami memahami apa yang sudah popular di kalangan masyarakat,” akunya menampik tuduhan politik dinasti yang dialamatkan pada keluarga besarnya.

Menurutnya, masyarakat Kota Pasuruan sebagai pemilih telah cukup cerdas untuk menentukan siapa-siapa saja yang berhak dan layak untuk kembali terpilih sebagai Wakil Rakyat.

Baca Juga :   Tutup Gerakan Tanam Pelihara Pohon, Forum DAS dan Perusahaan Telah Tanam 60 Ribu Pohon

“Masyarakat sudah terlalu pintar untuk dibohongi dengan apapun, karena mereka sudah mengerti betul apa itu demokrasi dan keinginan masyarakat akan sosok pemimpin,” tambahnya.

Sebelumnya, Partai Golkar dan caleg DPR RI Misbakhun sesumbar akan membasmi kekuatan PKB di Kota Pasuruan, sejumlah banner dan spanduk bernada kritikan bermunculan di Kota Pasuruan termasuk saat kampanye Partai Golkar.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Pasuruan, Setiyono saat dikonfirmasi terkait hal ini enggan berkomentar. Pria yang juga menjabat sebagai walikota Pasuruan ini lebih menganggap pemilu tahun ini penuh politik uang sehingga membuat target partainya tak sesuai harapan. “Kita sudah memiliki kekuatan yang cukup, tapi ternyata bleset (luput,red),” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Pasuruan, Setiyono pada wartawan beberapa waktu lalu. (eml/yog)