Kisah Staf Kelurahan Sukses Bisnis Kue Ramadhan

773

kue lebaran1Pasuruan (wartabromo) – Bulan Suci Ramadhan selalu mendatangkan berkah bagi siapa saja termasuk bagi pengusaha kue kering di Pasuruan.

Salah satunya adalah Hastuti Mahajani (50) warga RT 03 RW 13, Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Sejak tahun 2008 lalu, perempuan yang tercatat sebagai salah seorang Staf Kelurahan Latek, Kecamatan Bangil itu mencoba peruntungan di dunia bakery dengan membuat aneka kue dan roti sesuai pesanan.

Ketertarikan Yani untuk membuat kue dan roti berawal dari anak keduanya yakni Fanny Laksmana (21) yang sejak kecil meminta sang ibu untuk membuatkan kue dengan jenis yang berbeda-beda. Bahkan hampir setiap hari, dirinya harus membuatkan banyak kue dan roti, lantaran Fanny kecil yang waktu itu masih duduk di bangku kelas dua SD tak pernah mau makan kue dan roti, selain dibuatkan oleh Yani.

Baca Juga :   'Pemasok Sabu di Pasuruan dari Luar Kota'

“Namanya juga anak kecil, kalau keinginannya tidak dipenuhi, bisa marah dan teriak-teriak. Maka dari itu, ya saya buatkan saja, padahal saya ini orangnya agak malas, tapi demi anak, saya lakukan,” ungkapnya.

Pada awal bisnisnya, Hastuti hanya menerima pesanan 12 toples kue kering, di antaranya Castengel, Lidah Kucing, Choco Cips, Nastar, Cokelat Kacang dan jenis kue lainnya.

Satu toples kue kering di banderolnya seharga Rp 6.000 dengan pesanan pertama didapatkannya dari istri mantan Camat Beji, Tri Haryono yang memberikan semangat agar Yani untuk terus membesarkan usahanya itu.

“Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Tri Haryono (alm), karena beliau adalah orang yang pertama kali membeli kue saya,” kenangnya.

Baca Juga :   Gelapkan Uang Rp 125 juta, Makelar Tanah Diringkus

Seiring berjalannya waktu, bisnis bakery yang dinamai “Fanny Bakery” itu telah menemui jalan terang dengan banyaknya pesanan kue basah dan kering baik dari rumah tangga, toko, hingga perusahaan di daerah Bangil, Pandaan dan beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan. Hanya saja, kemajuan usahanya tak dirasakan bersama dengan sang suami, karena Tuhan telah memanggil pujaan hatinya itu, juga di tahun 2008.

“Mungkin sudah menjadi takdir bagi suami saya yang telah memberikan semangat yang luar biasa bagi saya dan kedua anak-anaknya, karena dari beliaulah saya seperti ini,” akunya.

Sekarang, Yani hanya tinggal menikmati hasil jerih payahnya. Bersama dengan 5 orang karyawan yang diambil dari para tetangganya,

Baca Juga :   Hujan Deras Mengguyur Pasuruan, Sejumlah Sungai Meluap

Yani hampir kewalahan menerima pesanan kue dan roti, khususnya kue lebaran pada tahun ini, hingga mencapai 5000 toples. Bayangkan kalau 1 toples saja Yani dapat meraup keuntungan sampai Rp 5000, maka total keuntungan yang didapatkannya mencapai Rp 25.000.000, angka fantastis untuk ukuran industri rumah tangga yang hanya dilakoni oleh pekerja sebanyak 10 orang.

“Alhamdulillah, banyak orang yang suka dengan kue dan roti buatan saya. Makanya saya juga menimba ilmu atau kursus meembuat kue dan roti di Malang, demi kepuasan pelanggan saya,” tuturnya. (eml/yog)